Selasa, 21/05/2024 - 05:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Uni Eropa: Krisis Keanekaragaman Hayati tak Terpisahkan dari Perubahan Iklim

 JAKARTA — Pejabat Uni Eropa (EU) menegaskan bahwa krisis keanekaragaman hayati tidak bisa dipisahkan dari masalah perubahan iklim dan merupakan dua isu lingkungan yang saling berkaitan serta saling mempengaruhi. “Perubahan iklim dan krisis keanekaragaman hayati bagai dua sisi mata uang, karena itu penting bagi komunitas internasional untuk bersama melindungi planet kita,” kata Direktur Jenderal untuk Lingkungan Komisi Eropa Florika Fink-Hooijer dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (26/6/2023).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Menurut dia, salah satu upaya dalam memitigasi krisis keanekaragaman hayati yangharus ditindaklanjuti dengan serius adalah target konservasi atas 30 persen area darat dan laut dunia pada 2030, atau 30 by 30, yang diadopsi pada pertemuan puncak COP 15 di Montreal, Kanada pada Desember 2022.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Di Eropa, ujar Florika, telah dicanangkan Biodiversity Strategy 2030 serta peraturan-peraturan turunannya yang bertujuan untuk melindungi sepertiga wilayah daratan dan lautan, serta merestorasi wilayah yang sudah terdegradasi.

Berita Lainnya:
Akar Foundation: Perubahan Iklim dan Stunting Saling Terkait

Meskipun mengakui bahwa strategi tersebut tidak mudah dijalankan, dia menegaskan bahwa yang terpenting dari rencana itu adalah mengubah pola pikir masyarakat Eropa mengenai pentingnya melindungi lingkungan. “Penting untuk kalangan bisnis menyadari bahwa mereka bergantung pada lingkungan, seperti halnya kehidupan kita sehari-hari dan bagaimana perlindungan terhadap lingkungan bisa mendukung aktivitas produksi yang berkelanjutan,” tutur Florika.

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Sebagai konsumen, kita pun perlu mengubah pola pikir kita untuk beralih ke konsumsi yang berkelanjutan,” ujar dia melanjutkan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Lebih lanjut Florika menjelaskan bahwa Eropa hampir memenuhi target perlindungan 30 persen wilayah daratannya, tetapi masih harus bekerja keras untuk mencapai target perlindungan wilayah laut. Dia juga menyebut bahwa Eropa telahmenginisiasi target-target perlindungan iklim, antara lain dengan mengurangi 30 persen risiko penggunaan pestisida, memproduksi 25 persen hasil pertanian secara organik.

Berita Lainnya:
China Sangkal Kirim Mata-Mata ke Jerman dan Inggris  

“Untuk perlindungan alam saya rasa kami sudah punya arah yang jelas, dan kami akan melanjutkan upaya kami. Tetapi restorasi (pemulihan) adalah sesuatu yang sulit bagi kami, karena kami sudah kehilangan banyak alam kami,” kata Florika.

ADVERTISEMENTS

“Karena itu kami akan fokus pada pelestarian dan pencegahan (krisis lingkungan),” ujar dia menambahkan.

ADVERTISEMENTS

Sebagai negara megabiodiversity atau kaya keanekaragaman hayati, Indonesia disebut dia memiliki berbagai pengetahuan yang bisa dibagikan kepada dunia, sekaligus menjadi potensi kolaborasi bagi banyak pihak. 

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi