Kamis, 09/05/2024 - 00:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Selidiki Keterlibatan Agen Intelijen Barat dalam Pemberontakan Wagner

ADVERTISEMENTS

 MOSKOW – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, negaranya sedang menyelidiki apakah terdapat peran agen intelijen Barat dalam aksi pembelotan tentara Wagner pekan lalu. Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyampaikan bahwa AS dan sekutunya tidak terlibat dalam terjadinya pembelotan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Saya bekerja di kementerian pemerintah yang tidak terlibat dalam pengumpulan bukti tindakan melanggar hukum yang dilakukan, tetapi kami memiliki lembaga semacam itu dan, saya jamin, mereka sudah menyelidikinya,” kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan Russia Today, Senin (26/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Lavrov pun sempat menyinggung tentang pembicaraan yang telah terjalin antara Duta Besar AS untuk Rusia Lynne Tracy dan perwakilan Rusia mengenai pemberontakan Wagner. “Dia (Tracy) menyampaikan sinyal. Sinyal-sinyal ini, pertama-tama, bahwa AS tidak ada hubungannya dengan pembelotan, bahwa AS sangat berharap senjata nuklir akan baik-baik saja, bahwa diplomat Amerika tidak akan menderita, dan secara khusus ditekankan: AS meneruskan fakta bahwa semua yang terjadi adalah urusan dalam negeri Rusia,” kata Lavrov.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kendati demikian, Lavrov menuduh badan-badan intelijen AS berharap aksi pemberontakan oleh tentara Wagner dapat berhasil. Dia secara khusus menyinggung laporan CNN yang menyatakan bahwa pejabat-pejabat intelijen AS melihat tanda-tanda rencana pemberontakan pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin sebelumnya. Namun mereka memilih untuk tidak mempertimbangkannya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Pria di Korea Bunuh 76 Kucing dan Dipenjara 14 Bulan, Apa Penyebabnya Tega Melakukan Itu?

Pada Senin lalu, Presiden AS Joe Biden sempat menyampaikan bahwa aksi pemberontakan oleh tentara Wagner adalah bagian dari perjuangan dalam sistem Rusia. Namun dia menegaskan, AS dan sekutunya tidak terlibat dalam peristiwa itu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Kami menjelaskan bahwa kami tidak terlibat, kami tidak ada hubungannya dengan ini,” ujar Biden.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan memenuhi janjinya perihal tidak akan menghukum anggota pasukan Wagner yang terlibat dalam aksi pembelotan pekan lalu. Hal itu menjadi bagian dari kesepakatan antara Rusia dan Wagner yang dimediasi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Hari ini Anda (anggota Wagner) memiliki kesempatan untuk terus melayani Rusia dengan menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan atau lembaga penegak hukum lainnya, atau untuk kembali ke keluarga serta orang yang Anda cintai. Siapa pun yang mau (juga) bisa pergi ke Belarusia,” kata Putin dalam pidatonya pada Senin malam lalu, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

“Janji yang saya buat akan dipenuhi. Saya ulangi, pilihan ada di tangan Anda, tapi saya yakin itu akan menjadi pilihan tentara Rusia yang menyadari kesalahan tragis mereka,” tambah Putin.

Berita Lainnya:
Rusia akan Luncurkan Roket Angara untuk Pertama Kalinya dari Vostochny Cosmodrome

Putin pun menyampaikan terima kasih kepada anggota dan komandan Wagner yang memutuskan mengakhiri aksi pembelotan sebelum pertumpahan darah terjadi. Ia juga mengapresiasi prajurit Wagner yang sedari awal memilih untuk tidak terlibat dalam pembelotan tersebut.

Menurut Putin, mayoritas besar anggota dan komandan Grup Wagner juga merupakan patriot Rusia. Mereka mengabdi pada rakyat serta negara. Hal itu dibuktikan dengan keterlibatan dan keberanian mereka di medang perang.

Dia memperingatkan bahwa rezim ‘neo-Nazi’ di Ukraina dan penyokongnya, yakni Barat, mengharapkan adanya perang atau pertumpahan darah di internal Rusia. “Mereka ingin tentara Rusia saling membunuh, membunuh personel militer dan warga sipil, sehingga pada akhirnya Rusia akan kalah, dan masyarakat kita akan terpecah, tercekik oleh perselisihan sipil berdarah. Mereka menggosok tangan, bermimpi membalas dendam atas kegagalan mereka di depan dan selama apa yang disebut serangan balik, tetapi mereka salah perhitungan,” ucap Putin.

Putin berterima kasih kepada rakyat Rusia atas daya tahan, solidaritas, dan patriotisme mereka dalam menghadapi pemberontakan Grup Wagner. “Solidaritas sipil ini telah menunjukkan bahwa setiap pemerasan, setiap upaya untuk menciptakan kekacauan internal pasti akan gagal,” ujarnya. 

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi