Rabu, 08/05/2024 - 19:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat Nilai SBY Tulis Sebab Gelisah Abuse of Power Presiden Jokowi

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, buku berjudul Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi yang ditulis Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjukan kegelisan dan keresahan yang bersangkutan terhadap situasi politik bangsa saat ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Ujang meyakini hal itu tergambar dari sejumlah hal yang disinggung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut dalam bukunya. Mulai dari cawe-cawe Presiden Jokowi, informasi yang menyebutkan Jokowi hanya menghendaki dua pasangan calon presiden (capres) pada Pemilu 2024, hingga upaya menjegal capres tertentu, serta penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) untuk merealisasikan tujuan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ini kegelisahan SBY melihat hal-hal yang mengarah pada tindakan-tindakan abuse of power ya, makanya SBY mengungkap kegelisahan itu dalam buku itu,” ujar Ujang dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Demo Mahasiswa Berujung Anarkis, Kenaikan UKT Unsoed Dibatalkan, Kampus: Jadwal Registrasi Diundur
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kegelisahan itu, kata Ujang, juga karena SBY melihat banyak persoalan  kebangsaan maupun negara yang semrawut dan kacau balau saat ini. Sehingga, keadaan itu berpotensi mendegradasi demokrasi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Karena itu, pendiri Partai Demokrat tersebut mengingatkan penguasa untuk menjaga netralitas sebagai pemimpin. Hal itu juga diterangkan SBY dengan mencontohkannya langkah-langkahnya saat menjadi presiden periode 2004-2014.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Selain itu, kata Ujang, dalam buku tersebut, SBY merespons langkah cawe-cawe Jokowi yang diklaim untuk kepentingan nasional. SBY berpendapat dalam bukunya di halaman tujuh, langkah RI 1 sebenarnya sah saja dilakukan oleh seorang pemimpin negara.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Hadiri Open House Jokowi, AHY Bawa Salam dari SBY

Namun, SBY mengingatkan, Jokowi berhati-hati terkait cawe-cawe-nya agar tidak menjadi bias dan dikaitkan dengan Pilpres 2024. Pasalnya, kepentingan nasional sangat berbeda dengan kepentingan politik sebuah partai politik atau pihak tertentu.

SBY juga menyinggung informasi yang menyebutkan Presiden Jokowi hanya menghendaki dua pasangan capres pada Pemilu 2024. SBY pun menilai sah-sah saja jika Jokowi melakukan kerja politik dalam mewujudkan keinginannya tersebut.

Namun yang salah, kata SBY jika Jokowi sebagai pemimpin negara melakukan abuse of power untuk merealisasikan tujuannya. “Saya melihat apa yang disampaikan SBY itu bagian daripada kritik dan juga bagian kegelisahan yang terjadi saat ini dimana kita sedang mengalami kemunduran dalam proses berdemokrasi,” ujar Ujang.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi