SURABAYA — Universitas Airlangga (Unair) berhasil menduduki peringkat ke-345 dunia berdasarkan perankingan yang dilakukan lembaga pemeringkatan dunia Quacquarelli Symonds (QS). Mengalami peningkatan 24 poin dibanding tahun sebelumnya, dimana Unair menempati ranking 369 dunia. Rektor Unair Prof M Nasih mengatakan, capaian tersebut tidak lepas dari kuatnya komitmen seluruh civitas academica Unair.
“Unair pada 2024 berada pada posisi 345 dunia. Ada tambahan 24 poin dari ranking 369 di tahun lalu,” kata Nasih di Gedung Rektorat Kampus C Unair, Surabaya.
Nasih menjelaskan, salah satu indikator peningkatan ranking Unair adalah Employer Reputation (ER) yang meningkat 30 poin, yakni dari posisi 125 ke posisi 95 dunia. Penilaian ER didasarkan pada reputasi para tenaga profesional yang merupakan lulusan Unair. Peningkatan ranking ER Unair menandakan kinerja lulusan Unair mendapat pengakuan dari para pengguna lulusan.
Nasih menjelaskan, Unair memang terus berupaya menghadirkan sebuah pendidikan yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan zaman. Salah satu ukurannya adalah bagaimana lulusan Unair bisa mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang cepat dan dengan gaji yang tinggi.
“Alhamdulillah dari sisi employer reputation Unair mengalami peningkatan yang signifikan, naik 30 poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini adalah cermin bagaimana kita melakukan perbaikan dari sisi pendidikan dan pengajaran, sehingga menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki daya saing tinggi dan kemudian mampu terserap oleh dunia kerja dengan posisi yang sangat bagus,” ujarnya.
Indikator lain yang mendorong peningkatan ranking Unair di kancah dunia adalah Academic Reputation (AR) yang mengalami kenaikkan 23 poin ke posisi 277. Nasih menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan indikator ini adalah dengan mendorong dosen-dosen Unair melakukan penelitian yang bermanfaat (meaningful research).
“Kita mendorong para dosen akademika Unair untuk hanya melaksanakan riset-riset yang bermakna, bereputasi, serta bisa digunakan dan bermanfaat untuk kehidupan umat manusia. Termasuk tentu saja untuk pengembangan ilmu pengetahuan,” ucapnya.
Hasilnya, lanjut Nasih, baik kualitas maupun kuantitas hasil riset dilakukan dosen Unair terus mengalami peningkatan. Dari sisi jumlah, publikasi hasil riset Unair pada jurnal-jurnal yang bereputasi dan berindeks dunia, mengalami peningkatan yang sangat luar biasa. Pada 6 bulan pertama di 2023, publikasi hasil riset Unair lebih dari 1.700 dan menempati peringkat pertama di Indonesia.
“Kami mendorong para akademisi Unair untuk melakukan publikasi yang memungkinkan orang untuk membaca dan menggunakannya,” kata Nasih.
Nasih melanjutkan, indikator penilaian yang juga mengalami peningkatan cukup signifikan adalah International Faculty Ratio yang meningkat 135 poin ke posisi 379. Peningkatan ini menandakan staf dan dosen berkelas internasional yang dimiliki Unair semakin meningkat.
“Dosen-dosen internasional kita yang terlibat dalam proses riset maupun pengabdian masyarakat dan pendidikan ataupun pengajaran naik 135 poin, sehingga menempati ranking 379 dunia,” ujarnya.
Nasih menegaskan, pihaknya akan terus beriktiar untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi yang dipimpinnya dengan mengusung konsep SMART university. Meskipun, upaya-upaya yang dilakukan disebutnya telah membuahkan hasil. Di antara indikatornya adalah perbaikan lulusan dan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Unair.
“Alhamdulillah lulusan kita menjadi lebih baik, kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di Unair juga meningkat dari tahun ke tahun, sehingga posisi Unair di dunia juga mengalami peningkatan,” ucapnya.
Sumber: Republika
