Rabu, 01/05/2024 - 09:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pengamat Harap Investasi Asing Ekstraktif di RI Miliki Nilai Tambah

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Pengamat Pasar Modal dan Akademisi Universitas Trisakti Hans Kwee berharap investasi asing ekstraktif yang masuk ke Indonesia memiliki nilai tambah untuk masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Nilai tambah dimaksud seperti praktik-praktik atau standar pertambangan berkelanjutan, kontribusi sosial dan ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat lokal, sehingga pemerintah harus bisa memastikan hal tersebut sebelum menerima investasi asing.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Penanaman modal asing dari perusahaan-perusahaan dunia yang membutuhkan nikel Indonesia memang menjadi bagian penting dari strategi hilirisasi sumber daya alam pemerintah. Namun, harus dipastikan juga bahwa investasi ini jangan hanya bersifat ekstraktif,” ujar Hans dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (3/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan lonjakan investasi pertambangan nikel yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nikel dunia sebagai salah satu bahan baku utama pendukung ekosistem kendaraan listrik. Beberapa perusahaan ternama seperti Tesla, Ford, dan Volkswagen menunjukkan minat untuk berinvestasi pada sektor pertambangan nikel dan menjadikan nikel Indonesia sebagai sumber daya utama kendaraan mereka.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Jusuf Kalla Tinjau Peleburan Nikel di Smelter Luwu
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hans menilai apabila dipilih dengan benar, perusahaan penanaman modal asing di Indonesia bisa membantu meningkatkan standar keberlanjutan dan teknologi industri pertambangan Tanah Air. Di Indonesia, perusahaan yang bisa dijadikan contoh yakni Vale di Sulawesi Selatan.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Maka dari itu, kata dia, pemerintah seharusnya mendukung perusahaan-perusahaan penanaman modal asing yang telah terbukti sukses mengintegrasikan manajemen lingkungan dan masyarakat dalam operasional, dengan memberi kepastian investasi yang lebih baik lagi. Hal ini dapat menarik perusahaan-perusahaan serupa dunia untuk berinvestasi di dalam negeri.

“Jangan sampai nasionalisme semu dan tekanan politik pihak-pihak tertentu kemudian membuat pemerintah malah menyusahkan para perusahaan ini. Ingat, sebagian besar pekerja di perusahaan-perusahaan ini merupakan orang Indonesia juga,” tuturnya.

Berita Lainnya:
Ekonom: Ada Lonjakan Investasi Manufaktur pada Satu Dekade Terakhir

Selain itu, lanjut Hans, berbagai perusahaan tersebut membantu melestarikan alam dan memastikan bahwa sumber daya alam yang mereka kelola bisa dinikmati oleh generasi penerus.

Adapun dampak positif dari investasi pertambangan hijau di Indonesia melampaui pelestarian lingkungan. Hal ini juga mengarah pada peningkatan kesejahteraan sosial dan pembangunan ekonomi.

Dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan infrastruktur, dan mempromosikan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, investasi pertambangan hijau berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat lokal, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan yang inklusif.

Oleh karenanya untuk menjaga kepercayaan investor global serta produsen mobil listrik terkemuka di dunia, dirinya mengingatkan agar Pemerintah Indonesia perlu menjaga kesehatan iklim investasi dan memastikan bahwa Indonesia, sebagai pemain utama produsen nikel, taat pada aturan keberlanjutan internasional.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi