Selasa, 30/04/2024 - 08:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Bapanas Bantu Urai Ternak Sisa Penjualan Kurban, Jaga Stabilisasi Harga

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berperan aktif mencari solusi atas keberadaan ternak sisa penjualan pada momen Idul Adha di Jabodetabek yang tidak bisa dibawa pulang ke daerah asal. Ini sebagai salah satu upaya menjaga stabilisasi pasokan dan harga daging sapi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Keberadaan ternak sapi yang tidak bisa kembali ke daerah asal tersebut bisa merugikan peternak rakyat,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Rabu (5/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Bapanas mencatat sisa sapi hidup yang tidak terjual pada perayaan Hari Raya Idul Adha 2023 dan tidak bisa dikembalikan ke daerah asal sebanyak 2.152 ekor yang terdiri dari 1.140 ekor dari NTB dan 662 ekor dari NTT.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Melimpahnya ketersediaan sapi tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah oknum pedagang yang menawar sapi sisa kurban tersebut dengan harga murah jauh di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) bobot hidup tingkat produsen. Bahkan ada yang menawar hingga Rp 30.000 per kilogram (kg) bobot hidup.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Bapanas Optimalkan Serap Pangan Cegah Dampak Gejolak Global

“Sisa hewan kurban yang akan dikembalikan ke daerah asal sebagian besar adalah sapi yang berasal dari NTB. Peternak saat ini kesulitan menjual sisa hewan kurban karena masa HBKN Idul Adha telah usai,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Arief pun mengaku bahwa ia telah mempertemukan pemangku kepentingan terkait untuk mencari solusi, salah satunya mendorong dilakukan penyerapan oleh pelaku usaha pangan BUMN, BUMD, dan swasta.

“Kita mendorong disepakati langkah-langkah solutif yang tidak merugikan pihak manapun. Salah satunya mendorong penyerapan sapi-sapi tersebut oleh BUMN dan BUMD pangan guna memenuhi kebutuhan konsumsi daging di Jabodetabek sekaligus menghindarkan kerugian peternak,” ujarnya.

Berdasarkan pertemuan tersebut PT Berdikari siap mendukung penyediaan tempat (kandang) yang berlokasi di areal Pabrik Gula (PG) Jatitujuh Majalengka dan Pupuk Kujang Cikampek, dengan kapasitas maksimal 600 ekor. Dalam skema tersebut peternak bisa menggunakan kandang Berdikari di luar biaya operasional untuk menyimpan sapi-sapi tersebut sampai menunggu penjualan.

Berita Lainnya:
Mendag Zulhas Tegaskan tak Akan Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

Sementara itu, ABUMD DKI Jakarta yang bergerak di bidang peternakan juga siap mendukung mengatasi kelebihan pasokan hewan kurban dengan menyerap sekitar 100-150 ekor sapi yang tidak bisa kembali ke NTB dan NTT dengan harga yang wajar.

“Tidak hanya di wilayah Jabodetabek, pelaku usaha ternak di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, telah menyampaikan siap membantu menyerap sekitar 300 ekor sapi,” tambahnya.

Kemudian dari Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) turut menyatakan kesiapannya untuk membantu penjualan dalam bentuk daging. “Jadi setelah sapi terserap dan diproses menjadi daging, pasarnya sudah kita siapkan melalui APDI. Maka dalam upaya ini, kita tidak hanya amankan hulunya dengan mendorong penyerapan tetapi juga mengamankan hilirnya,” ujarnya.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi