Senin, 20/05/2024 - 08:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Desa Muaragembong, Menuju Desa ‘Mati’

 Warga Desa Pantai Mekar, Muaragembong, Kabupaten Bekasi sudah biasa dengan datangnya air rob laut Jawa yang merendam pemukimannya. Air rob ini datangnya setiap pukul 20.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB dengan ketinggian rata-rata 20 sanpai 30 cm.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Paling tinggi sampai 50 cm. Warga di sini sudah biasa ketika air laut pasang masuk ke permukiman,” kata Maanih 54 tahun kepada Republika.co.id, Selasa (4/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Maanih menuturkan, ada dua sumber air merendam pemukiman warga yang tinggal di Muara Gembong. Pertama dari air rob Laut Jawa dan Sungai Citarum dan Ciherang. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Banjir kalau tidak dari laut dari sungai Citarum dan Ciherang. Sudah biasa mas di sini kerendam tapi tidak parah,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Saat ini kata dia tepatnya bulan Juli sedang musim Pancaroba Timur tua peralihan dari musim hujan ke kemarau dan air laut Jawa akan masuk ke setiap rumah warga di pinggir pantai pada malam hari. Menurutnya, ada dua musim yang biasanya air laut masuk ke pemukiman yakni musim Barat dan musim Timur.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Jalan Padang-Bukittinggi via Malalak Kembali Bisa Dilewati Kendaraan

“Musim Barat itu bulan Agustus sampai Desember rob sing air masuknya siang dan Musim Timur dari bulan Januari sampai Juli air rob masuknya malam hari ke pemukiman warga,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain Maanih ada Sutami 50 tahun yang menceritakan bagaimana kondisi warga menghadapi air laut Jawa ketika pasang dan surut. Ketika air laut pasang warga bersiaga memindahkan barang-barang elektronik dari bawah ke atas agar tidak terendam air. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Karena air bisa datang secara tiba-tiba masuk ke rumah,” katanya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Sutami mengatakan, ada juga warga yang lupa bangun tidur sejak sore, tiba-tiba saat bangun perabotan rumah tangganya sudah ngambang. Kejadian tersebut pasti dialami setiap warga yang rumah tinggalnya dekat dengan laut.

“Saudara saya tidur sebelum magrib pas bangun, kasur pada ngambang,” katanya.

Sutami menuturkan, tingginya air rob laut Jawa, Sungai Citarum dan Ciherang sampai merendam setiap pemukiman tidak dianggap sebagai musibah atau bencana alam. Karena menurutnya, kondisi ini sudah terjadi setiap hari di bulan-bulan tertentu.

Berita Lainnya:
KRIS Diberlakukan, Legislator Khawatirkan Pembiayaan BPJS Peserta Mandiri

Jadi kata dia, jika tidak ingin merasakan rumahnya terendam banjir rob, tinggal pindah ke wilayah Kota yang jauh dengan lautan. “Sudah biasa bukan bencana. Kalau gak mau kena rob tinggal pindah aja,” katanya.

Sutami mengatakan, sudah banyak tetangganya di RT 03/01 Kp Muara Gembong, Desa Pantai Mekar, pindah ke kota karena bosan rumahnya yang ditempat terdampak air rob. Namun Sutami memilih tetap tinggal di wilayah ini. 

“Ini ada beberapa tetangga saya rumahnya ditinggal karena bosan kebanjiran. Kalau saya tinggal di sini saja, sudah malas ke mana-mana,” katanya.

Dia merinci ada sekitar empat rumah di RT 03/01 yang sudah ditinggal pemiliknya. Saat ini rumah dibiarkan kosong tanpa dihuni untuk dikontrak atau dijual kepada orang yang berminat.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi