Minggu, 05/05/2024 - 20:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Permintaan Bergairah, Inflasi Perumahan Meningkat Dua Kali Lipat

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Ekonom senior Sunarsip mengungkapkan, saat ini produksi atau suplai perumahan mengalami perlambatan pertumbuhan. Meskipun kegiatan investasi dan konstruksi baru pada perumahan tidak mengalami peningkatan berarti, Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) itu menilai permintaan perumahan atau demand masih akan tetap bergairah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Hal ini antara lain tecermin dari inflasi perumahan dalam setahun terakhir meningkat lebih dari dua kalinya level inflasi pada 2021,” kata Sunarsip dalam diskusi daring Prospek dan Tantangan Pembiayaan Perumahan Rakyat, Selasa (11/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dia menjelaskan, pada Juni 2023, inflasi perumahan mencapai 2,49 persen secara tahunan. Menurutnya, angka tersebut jauh di atas level inflasi perumahan pada akhir 2021 sebesar 0,76 persen secara tahunan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sunarsip mengatakan, kenaikan inflasi perumahan tersebut mencerminkan dua hal. Pertama, kata dia, permintaan terhadap perumahan baik sewa maupun beli masih terjadi yang berarti daya beli masih terjaga.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Wapres: Pengembangan Ekonomi Syariah Harus Dirasakan Rakyat

Lalu kedua, adanya kenaikan harga rumah karena dorongan kenaikan harga bahan baku dan biaya produksi. “Ini terutama pascakebijakan kenaikan harga BBM pada September 2022,” ucap Sunarsip.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dia menambahkan, harga rumah juga mengalami kenaikan dan hal tersebut terlihat dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR). Selama setahun terakhir, Sunarsip menjelaskan, kenaikan IHPR relatif merata yaitu terjadi pada seluruh jenis tipe rumah, dengan kenaikan IHPR tertinggi terjadi pada rumah tipe Menengah.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Tingginya kenaikan IHPR tipe menengah ini mengindikasikan bahwa rumah tipe menengah saat ini relatif lebih diminati dibandingkan dengan rumah tipe kecil dan besar,” jelas Sunarsip.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Menkeu: Transisi Energi Hadapi Kompleksitas Politik dan Sosial

Dia menuturkan, hal tersebut juga mengindikasikan terdapat potensi kebutuhan sekaligus kemampuan, khususnya dari kelompok masyarakat menengah untuk memenuhi kebutuhan perumahannya baik melalui beli atau sewa.

Sunarsip memperkirakan, demand terhadap perumahan tersebut dipenuhi oleh stok atau pasokan rumah yang berasal dari pembangunan atau konstruksi yang telah terealisasi sebelumnya, bukan dari proses konstruksi baru.

Kenaikan permintaan terhadap perumahan tersebut juga tercermin dari pertumbuhan sisi pembiayaannya. “Pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) terjadi pada seluruh tipe rumah, baik KPR tapak maupun KPR susun,” ungkap Sunarsip.

Pada Mei 2023, Sunarsip mengatakan KPR rumah yang tumbuh sebesar 6,49 persen secara tahunan. Sementara KPR tapak tumbuh 7,71 persen secara tahunan dan KPR susun tumbuh sebesar 5,53 persen secara tahunan. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi