Senin, 06/05/2024 - 22:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Ekonomi China di Bawah Perkiraan Pasar, Hanya Tumbuh 6,3 Persen di Kuartal Kedua

ADVERTISEMENTS

Pelanggan berbelanja di supermarket di Beijing, China, 10 Agustus 2020. Perekonomian China meningkat sebesar 6,3 persen pada kuartal kedua 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

SHANGHAI — Perekonomian China meningkat sebesar 6,3 persen pada kuartal kedua 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut didorong oleh pemulihan penjualan ritel dan sektor jasa, dan sebagian berkat based effect yang rendah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pertumbuhan PDB yang diumumkan oleh kantor statistik China Senin (17/7/2023)  lebih rendah dari perkiraan pasar rata-rata sebesar 6,9 persen  seperti yang ditabulasikan oleh Nikkei dan QUICK. Tapi PDB di kuartal kedua melampaui pertumbuhan 4,5 persen pada kuartal pertama.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Indef Nilai Kenaikan Suku Bunga Pilihan Kebijakan yang Paling Aman
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

China membukukan pertumbuhan 0,4 persen pada kuartal kedua tahun lalu karena penguncian Covid-19 telah membatasi aktivitas bisnis.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Data awal menunjukkan ekspor mengalami kontraksi sebesar 5,2 persen dan impor sebesar 6,9 persen karena perdagangan dengan tujuan utama termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Asia Tenggara menurun tajam. Ekspor ke AS turun 16,7 persen, sementara impor turun 5,8 persen.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ada konsensus di antara para ekonom bahwa pemulihan pasca pandemi China telah terganggu oleh perlambatan global serta permintaan domestik yang lemah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dalam survei China Business Outlook oleh lembaga pemeringkat S&P yang dirilis pada Ahad (16/7/2023), kepercayaan responden turun menjadi 23 persen dari 34 persen pada bulan Februari. Angka tersebut juga lebih rendah dari 28 persen di tingkat global.

Berita Lainnya:
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia

“Rencana perekrutan dan investasi juga dipangkas dibandingkan Februari,” kata Annabel Fiddes dari S&P, menambahkan bahwa responden memperkirakan harga jual naik pada kecepatan yang lebih lambat karena tekanan inflasi yang lebih rendah.

Indeks harga konsumen China membukukan pertumbuhan nol pada bulan Juni, meningkatkan kekhawatiran tentang deflasi di tengah pengeluaran rumah tangga yang terkendali dan pasar tenaga kerja yang lesu.

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan sekitar 5 persen tahun ini, target sederhana setelah ekonomi tumbuh sebesar 3 persen pada tahun 2022, salah satu kinerja tahunan terlemah dalam beberapa dekade.

sumber : Nikkei Asia

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi