Kamis, 02/05/2024 - 16:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat Sebut Kriteria ‘0’ Membingungkan Koalisi Perubahan

ADVERTISEMENTS

Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyampaikan pidato politiknya dihadapan kader Partai Nasdem saat acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ahad (16/7/2023). Apel siaga tersebut dilakukan dalam rangka konsolidasi kader sekaligus menguatkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan petinggi Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu bersama jajarannya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA– Pengamat Politik dari lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyarankan Anies memilih cawapres yang tidak kontradiktif dengan pilihan partai Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Kriteria tambahan untuk calon wakil presiden dari bacapres Anies Baswedan mendapat kritikan dari Partai Nasdem.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Surya Paloh: Usulan Hak Angket tak Lagi Up To Date
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengkritik kriteria ‘0’ yakni sosok yang berani dan tak bermasalah justru membingungkan dan menimbulkan polemik. Karenanya, Anies diminta untuk langsung mengumumkannya saja.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Pilihan koalisi dipastikan pada tokoh yang tidak kontradiktif dengan identitas partai, paling detail mensyaratkan bisa saja memang PKS,” ujar Dedi dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (25/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Kriteria tambahan dari Anies ini disebut-sebut mengarah pada sosok Yenny Wahid. Dedi menilai, secara personal Yenni memiliki peluang dalam kontestasi dibandingkan dengan Khofifah Indar Parawansa. Namun, Yenni dinilai akan sulit dijadikan mitra untuk meningkatkan elektabilitas Anies di Pilpres 2024.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kondisi hari ini, Yenni bukan pilihan politik yang tepat bagi Anies. Terlebih jika Ganjar nanti juga menarik cawapres dari kelompok NU, maka Anies akan semakin tersudut,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Bazar Sembako Murah Hingga Mudik Asyik Bersama BUMN Hiasi Program Ramadhan JIEP

Karena itu, dibandingkan harus mencari-cari keunggulan Yenni Wahid dengan menambah kriteria yang justru membuat dinamika di koalisi, Anies dinilai lebih ringkas memilih kader partai koalisi, salah satunya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Dibanding harus mencari-cari keunggulan Yenni secara politik dan itu sulit ditemukan, jauh lebih ringkas dan efisien Anies memilih AHY, sudah tertera jelas elektabilitas Demokrat dan AHY-nya sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, terkait desakan pengumuman cawapresnya, Anies justru dinilai lebih tepat mengumumkannya di detik-detik akhir. Mantan gubernur DKI Jakarta itu perlu membaca pergerakan para pesaingnya sebelum membuat keputusan cawapresnya.

“Anies justru lebih baik umumkan cawapres paling terakhir, sebagai bacapres paling tidak direstui kekuasaan, Anies perlu membaca lebih banyak pergerakan dan keputusan rival,” ujarnya.

Anies tiba-tiba mengumumkan kriteria…

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi