Sabtu, 25/05/2024 - 22:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kekeringan di Kabupaten Puncak Papua Tengah Dampak Fenomena El Nino

JAKARTA–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan fenomena iklim El Nino memicu musim kemarau Tahun 2023 menjadi lebih kering dan berkepanjangan. Hal ini juga sudah terjadi di beberapa wilayah tanah air dan berdampak salah satunya bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“(Kekeringan di beberapa wilayah Indonesia) karena musim kemarau tahun ini berbarengan dengan aktifnya fenomena El Nino. Jadi musim kemaraunya lekbih kering dibanding tiga tahun terakhir,” ujar Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim A Fahcri Radjab dalam keterangannya kepada Republika, Senin (31/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Namun demikian, Fahcri tidak dapat menyimpulkan apakah musim kemarau berkepanjangan ini berkaitan dengan fenomena perubahan iklim. Menurutnya, perlu kajian lebih lanjut apakah musim kemarau ini disebabkan oleh perubahan iklim.

“Kalau bicara pemanasan global bisa saja ada kaitan dampaknya ke El Nino, tapi perlu kajian lebih mendalam lagi,” ujarnya.

Fachri melanjutkan, untuk itu, BMKG mengingatkan pemerintah, seluruh pemangku kepentingan terkait dan juga masyarakat untuk mengantisipasi dampak dari El Nino. Sebab, fenomena El Nino ini diprediksi masih akan terjadi hingga akhir 2023.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Polisi Tangkap 2 Orang Pembuat Tembakau Gorila Rumahan di Serang

“Fenomena El Nino masih akan aktif sampai akhir tahun 2023,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan kurang lebih 7.500 warga terdampak bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Hal ini didasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak per Ahad (30/7/2023).

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, kemarau berkepanjangan diiringi cuaca dingin ekstrim memicu terjadinya gagal panen warga Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Hal ini membuat warga kesulitan mendapatkan bahan makan dan air bersih, hingga dilaporkan lima orang dewasa dan seorang bayi meninggal dunia karena diduga diare dan dehidrasi.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Penanganan darurat yang telah dilakukan meliputi penyelidikan epidemiologi kepada para korban yang meninggal dunia oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah. Selain itu distribusi bantuan makanan dan obat-obatan serta penyuluhan kesehatan juga dilakukan secara berkala,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran persnya, Senin (31/7/2023).

Berita Lainnya:
Kuliner Legendaris Diwariskan Turun-temurun, Ahli: Perlu Dilestarikan Agar tak Hilang

Muhari mengatakan, operasi pemantauan dan penanganan kesehatan ini juga didampingi oleh Emergency Medical Team (EMT) Regional Papua. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Puncak juga telah mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan yang meliputi makanan siap saji, makanan anak, lauk pauk, biskuit dan lainnya.

Muhari mengatakan, Pemerintah pusat juga turut memberi perhatian dalam penanganan darurat kekeringan di kawasan Pegunungan Tengah Papua itu. Rencananya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto   akan bertolak ke Kabupaten Papua Tengah pada Rabu (2/8) dini hari.

Tim akan membawa dan menyerahkan langsung dukungan logistik serta peralatan kepada pemerintah daerah setempat.

“Kami BNPB bersama Menko PMK sebagai representasi pemerintah pusat akan hadir memberikan dukungan langsung kepada pemerintah Kabupaten Puncak atas bencana kekeringan. Semoga dukungan itu dapat meringankan beban saudara kita di sana,” ujar Suharyanto, Senin (31/7).

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi