Jumat, 17/05/2024 - 03:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Arab Saudi Incar Peran Lebih Besar di Panggung Dunia Setelah Jadi Anggota BRICS

DUBAI — Masuknya Arab Saudi menjadi anggota kelompok negara BRICS, menyoroti upaya ambisius negara ini  untuk menjadi kekuatan besar di panggung global. Saudi juga berusaha menciptakan sebuah tandingan bagi aliansi yang telah berlangsung selama puluhan tahun dengan Amerika Serikat (AS), yang pernah dipandang sebagai kekuatan besar.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Kerajaan ini mengantisipasi lebih banyak kerja sama dengan negara-negara BRICS, menteri luar negeri Saudi mengatakan pada hari Kamis (24/8/2023), setelah kelompok ini memutuskan mengundang Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Mesir dan Argentina untuk bergabung jadi anggota.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Kami berharap dapat mengembangkan kerja sama ini untuk menciptakan peluang pembangunan dan ekonomi baru serta meningkatkan hubungan kami ke tingkat yang dicita-citakan,” ujar Pangeran Faisal bin Farhan dalam KTT BRICS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Arab Saudi, salah satu negara Arab yang paling kuat dan berpengaruh, dan tetangganya UEA, telah semakin mengejar jalan mereka sendiri setelah adanya kekhawatiran bahwa AS kurang berkomitmen terhadap keamanan kawasan strategis.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kami melihat Saudi mengabaikan kepentingan AS di beberapa bidang: kemitraan pasar minyak Saudi-Rusia, dalam hubungan Riyadh yang semakin erat dengan Cina, dan dalam serentetan penolakan kerajaan untuk meningkatkan produksi minyak ketika Washington memintanya,” kata Jim Krane, seorang peneliti di Rice University’s Baker Institute di Houston.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Reaksi Keras China Hadapi Tudingan Xenofobia dari AS

“Sudah lama sekali sejak Arab Saudi muncul dari bawah bayang-bayang AS dan kerajaan ini telah memetakan jalur yang semakin tidak selaras yang membuatnya bertentangan dengan kepentingan AS.”

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Cina, pelanggan minyak terbesar Arab Saudi, telah memimpin seruan untuk memperluas blok kekuatan pasar negara berkembang – yang hingga saat ini terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan – untuk menjadi penyeimbang bagi Barat.

ADVERTISEMENTS

Dalam upaya memberi penekanan terjadinya  pergeseran geopolitik, Arab Saudi menjadi tuan rumah bagi kunjungan Presiden Cina Xi Jinping pada bulan Desember lalu. Situasi itu setelah Presiden AS Joe Biden gagal dalam kunjungannya ke Arah Saudi untuk meyakinkan negara ini agar meningkatkan produksi minyak untuk menjinakkan harga bensin AS yang tinggi.

ADVERTISEMENTS

Krane mengatakan bahwa penetapan harga minyak dalam mata uang non-dolar adalah kekhawatiran terbesar Washington.

Berita Lainnya:
Presiden Xi Jinping dan Vladimir Putin Capai Lima Kesepakatan

“Cina telah menekan Arab Saudi untuk menetapkan harga minyak dalam renminbi selama beberapa waktu,” katanya. “Pemerintahan Biden sedang mengejar masalah ini dalam kerangka kerja Kesepakatan Abraham. Jadi, kerajaan ini tampaknya berada dalam posisi yang patut ditiru untuk “menyeimbangkan” antara Beijing dan Washington, mengikuti pihak mana pun yang menawarkan hadiah terbesar.”

Kesepakatan Abraham adalah kesepakatan yang diperantarai AS yang menormalkan hubungan antara Israel dan negara-negara Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain.

“Kepemimpinan melihat BRICS sebagai salah satu pengelompokan penting yang layak mendapat perhatian lebih besar dari Riyadh, mengingat pentingnya Cina/India dalam tatanan global,” kata Ayham Kamel, kepala Timur Tengah dan Afrika Utara di Eurasia Group.

“Namun, Riyadh tidak hanya berfokus pada BRIC dan juga melihat G20 dan forum-forum lain sebagai kunci bagi strategi Arab Saudi untuk meningkatkan pengaruh geopolitiknya,” ujarnya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi