Kamis, 16/05/2024 - 19:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Kelompok Kiri Yakin Pelarangan Abaya Bagian dari Obsesi Menolak Muslim di Prancis

Siswa tiba di sekolah di Arles, Prancis selatan, Senin, 3 Mei 2021.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

PARIS – Pelarangan abaya di sekolah-sekolah publik Prancis dipandang sebagian pihak sesuatu yang berlebihan. Menteri Pendidikan Prancis Gabriel Attal mengumumkan pelarangan ini, menganggap abaya bagian dari pakaian keagamaan, khususnya Islam. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Sebaliknya, kelompok sayap kiri menyebutnya sebagai upaya pemerintah menjadi ‘polisi’ atas pakaian yang dikenakan warganya. Bahkan lebih jauh dari itu, kebijakan tersebut merupakan langkah pemerintah menolak keberadaan Muslim di Prancis. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

’’ Pelarangan ini merupakan karakteristik dari obsesi penolakan terhadap Muslim di Prancis,’’ kata Clementine Autain, anggota parlemen dari partai La France Insoumise, seperti dilansir laman berita Deustche Welle, Senin (28/8/2023). 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Belarus Desak Ukraina Lakukan Pembicaraan Damai dengan Rusia

Ketua La France Insoumise,  Jean-Luc Melenchon menguatkan pendapat rekan satu partainya itu. Ia menyatakan, kembalinya anak-anak ke sekolah pada September ini malah dipolarisasi secara politik melalui perang agama dalam bentuk yang absurd. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pada 2004, Prancis melarang pemakaian jilbab di sekolah dan cadar di ruang publik pada 2010. Rangkaian pelarangan ini memicu kemarahan lima juta Muslim di negara tersebut. Lagi pula, komunitas Muslim tak menganggap abaya sebagai pakaian religius seperti hijab. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Sekjen PBB Terkejut Banyaknya Wartawan yang Syahid di Gaza

Abdallah Zekri, wakil ketua French Council of the Muslim Faith (CFCM), mengatakan keputusan Attal melarang abaya tak tepat. ‘’Abaya itu bukan busana keagamaan, ini merupakan mode fesyen,’’ katanya kepada BFM TV. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kurang dari setahun, pendahulu Attal, Pap Ndiaye, memutuskan tak melangkah lebih jauh dan secara khusus melarang abaya. Ia menyatakan kepada Senat,’’Abaya sulit didefinisikan, secara hukum, ini akan membawa kita ke pengadilan administratif dan kita akan kalah.’’

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi