Selasa, 30/04/2024 - 17:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kisah Kematian Pemuda di Masa Nabi Sulaiman Ini Buktikan Kaitannya dengan Hajat Terakhir

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA— Ketika manusia telah sampai pada orang tersebut memiliki hajat sehingga dia datang ke tempat di mana dia akan meninggal dunia dan di makamkan. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits : 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

أبو عيسى الترمذي عن مطر بن عكامس رضي الله عنه قال: قال رسول الله ﷺ: إذا قضى الله لعبد أن يموت بأرض جعل له إليها حاجة.   

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Diriwayatkan dari Abu Isa at-Tirmidzi dari Mathar bin ‘Akamisy radiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah telah menetapkan untuk seorang hamba bumi tempatnya meninggal maka Allah membuat  hamba tersebut pergi ke tempat itu karena suatu hajat.”  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Imam Qurthubi dalam kitab at-Tadzkirah menukilkan sebuah kisah tentang bagaimana Allah Taala membawa seorang pemuda menuju tempat dimana dia akan dicabut nyawanya.  

ADVERTISEMENTS

Kisah ini terjadi pada masa Nabi Sulaiman. Disebutkan bahwa ada seorang pemuda yang bertemu dengan Nabi Sulaiman. Lalu pemuda itu menyampaikan pada Nabi Sulaiman bahwa dia mempunyai suatu hajat (keperluan) di negeri Hindi (India). Oleh karena itu, pemuda itu meminta kepada Nabi Sulaiman agar saat itu juga membantunya agar cepat sampai ke India. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
4 Tipe Perempuan Ini Sebaiknya Dihindari Dijadikan Sebagai Istri Menurut Nabi Ilyas

Pemuda itu meminta agar Nabi Sulaiman memerintahkan angin sehingga dapat membawanya segera mungkin ke India. Singkat cerita, Nabi Sulaiman pun memenuhi permintaan pemuda itu. Nabi Sulaiman memerintahkan angin membawa pemuda itu ke India.  

Sejurus kemudian, Nabi Sulaiman melihat malaikat maut dengan wajah tersenyum. Nabi Sulaiman pun bertanya tentang apa yang sebenarnya membuat malaikat maut sampai tersenyum tersebut. 

Lalu malaikat maut menyatakan ketakjubannya akan kuasa Allah Ta’ala. Malaikat maut menyampaikan pada Nabi Sulaiman bahwa sejatinya dia diperintah Allah taala untuk mencabut nyawa pemuda itu di India. 

Dan dia menyaksikan kuasa Allah Taala bagaimana pemuda tersebut digiring ke India dengan adanya suatu hajat yang membuatnya meminta bantuan kepada Nabi Sulaiman.  

Baca juga: 2 Buah Surga yang Ada di Dunia dan Diabadikan Alquran, Atasi Asam Urat Hingga Kanker

Seketika itu juga, malaikat maut menuju India dan melaksakan perintah Allah taala yakni mencabut nyawa pemuda itu di India.  

وقد روي في الآثار القديمة ، أن سليمان عليه السلام كان عنده رجل يقول: يانبي الله إن لي حاجة بأرض الهند فأسألك يا نبي الله أن تأمر الريح أن تحملني إليها في هذه الساعة ، فنظر سليمان إلى ملك الموت فرآه تبسم ، فقال: مم تبتسم ؟ قال: تعجبا ، أمرت بقبض روح هذا الرجل في بقية هذه الساعة بالهند ، وأنا أراه عندك ، فروي أن الريح حملته تلك الساعة إلى الهند فقبض روحه ، والله أعلم

Berita Lainnya:
Mengapa Kurma Menjadi Menu Sunnah untuk Berbuka Puasa?

Artinya: “Dan ada sebuah riwayat dari kisah-kisah terdahulu, bahwa ada seorang pemuda dekat Nabi Sulaiman alaihi salam  yang berkata, “Wahai Nabi Allah, sungguh aku mempunyai keperluan ke tanah Hindi (India), maka aku meminta pada Engkau wahai Nabi Allah agar engkau memerintahkan angin membawaku ke negeri Hindi sekarang juga. Maka Nabi Sulaiman melihat ke malaikat maut yang berwajah tersenyum. Lalu Nabi Sulaiman bertanya, “Mengapa tersenyum?” Malaikat maut menjawab, “Menakjubkan, aku diperintahkan untuk mencabut nyawa pemuda ini di India, dan aku melihat dia bersamamu. Dan dikisahkan bahwa angin membawa pemuda itu ke India maka malaikat maut mencabut nyawanya. (Liat kitab at-tadzkirah karya Imam Qurthubi terbitan Maktabah Darul Minhaj halaman 295). Wallahu’alam.  

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi