Kamis, 02/05/2024 - 23:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Perdagangan Metamfetamin Meningkat di Afghanistan

ADVERTISEMENTS

Afghanistan merupakan produsen opium utama dunia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JENEWA — Perdagangan metamfetamin di Afghanistan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan ketika Taliban telah memberantas perdagangan heroin sejak mengambil alih kekuasaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Meningkatnya perdagangan metamfetamin di Afghanistan dan kawasan ini menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam pasar obat-obatan terlarang dan memerlukan perhatian kita segera,” kata Direktur Eksekutif Kantor Narkoba dan Kejahatan PBB (UNODC), Ghada Waly.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Taliban, yang kembali berkuasa pada Agustus 2021, mengumumkan larangan produksi narkotika di Afghanistan yang merupakan produsen opium utama dunia.  Pejabat Taliban mengatakan, pasukan keamanannya melakukan tindakan keras terhadap petani opium Afghanistan dan menghancurkan tanaman opium.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Moskow Ancam Barat Bila Sentuh Aset Rusia 

UNODC mengatakan, sebagian besar sabu dari Afghanistan dibuat dengan bahan-bahan yang sudah ada sebelumnya seperti yang ditemukan dalam beberapa obat flu. Afghanistan adalah rumah bagi tanaman ephedra, yang dapat digunakan untuk membuat metamfetamin. Menurut UNODC, jumlah yang dibutuhkan untuk memproduksi obat tersebut dan risiko hasil panen yang tidak dapat diandalkan menandakan bahwa produksi narkotika di Afghanistan tidak bergantung pada tanaman itu saja.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Obat flu biasa dan bahan kimia tingkat industri lebih efisien dan hemat biaya untuk pembuatan metamfetamin sehingga menimbulkan ancaman yang jauh lebih besar,” kata pernyataan UNODC.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Menlu: Spanyol akan Berupaya Sekuat Tenaga Dukung Ukraina

UNODC mengatakan, perdagangan sabu telah meningkat sejak Taliban melarang opium. Penyitaan sabu di dan sekitar Afghanistan melonjak 12 kali lipat dalam lima tahun hingga 2021. Antara 2019 dan 2022, negara-negara terdekat seperti Iran dan Pakistan juga melaporkan peningkatan penyitaan. Sementara Perancis dan Australia telah melaporkan penyitaan metamfetamin yang kemungkinan besar berasal dari Afghanistan.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi