Jumat, 03/05/2024 - 21:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Arsip dan Manuskrip Syekh Yusuf Diusulkan Jadi Memori Asia Pasifik dan Dunia

ADVERTISEMENTS

JAKARTA–Duta Arsip Nasisonal Republik Indonesia (ANRI) Rieke Diah Pitaloka mengajukan arsip dan manuskrip Syekh Yusuf sebagai Memori Asia Pasifik MOWCAP dan Memori Dunia MoW UNESCO. Pengajuan ini diputuskan dalam rapat Dewan Komite Nasional MoW Indonesia, pada Senin (11/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Mohon dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, khususnya rakyat Sulawesi. Pengajuan ini tak terlepas dari dedikasi beliau untuk bangsa dan negara Indonesia,” ujar Rieke melalui keterangan tertulis, Senin (11/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Anggota Dewan Komite Nasional MoW Indonesia ini mengaku, Syekh Yusuf memiliki peran besar melakukan perjuangan melawan kolonialisme Belanda di Kesultanan Gowa. Rieke menuturkan, ketika Kesultanan Gowa dikalahkan Belanda, Syekh Yusuf pindah ke Banten, diangkat sebagai Mufti Kesultanan Banten oleh Sultan Ageng Tirtayasa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kesultanan Banten dikalahkan Belanda tahun 1682. Beliau ditangkap, kemudian diasingkan ke Ceylon, Sri Lanka, pada 1684. Pada 22 Desember 1694, Syekh Yusuf diasingkan ke Afrika Selatan,” ujar politikus PDIP ini.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Jasa Marga: Ratusan Ribu Kendaraan Kembali ke Jabodetabek

Rieke mengisahkan, dalam menimba ilmu, Syekh Yusuf yang bernama lengkap Syekh Yusuf Abul Muhsin Tajul Khalawati Al-Makakasri (Tuanta Salamaka ri Gowa) juga senantiasa memerdalam keilmuan sebagai kecintaannya dalam membela bangsa. “Saat di Pesantren Cikoang Talakar, mempelajari Thariqah dan Hubbul Wathan atau cinta dan membela tanah air. Beliau mempelajari Islam sekitar 20 tahun di Timur Tengah, seperti di Mekkah dan Madinnah, Yaman, serta Damaskus,” ujar Rieke.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Rieke menyebut, yang tak kalah penting bagaimana Syekh Yusuf menjadi inspirasi bagi banyak orang. Misalnya, pasukan Hizbullah di bawah pimpinan KH Zainal Arifin Pohan, yang pada perang kemerdekaan bertugas mengkoordinir pelatihan-pelatihan semi militer di Cibarusah Bekasi dan Bogor untuk mengantisipasi Perang Asia Pasifik dan memperjuangkan kemerdekaan RI.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pansus Bidik Kawasan Senayan Hingga Kemayoran Jadi Aset Milik Pemprov DKI

Diketahui, Syekh Yusuf lahir di Gowa, 3 Juli 1626, dan wafat di Afrika Selatan, pada 23 Mei 1699. Melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 071/TK/1995 ia diberi gelar Pahlawan Nasional Indonesia, pada 7 Agustus 1995.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Syekh Yusuf juga mendapatkan gelar pada 27 September 2005 sebagai Supreme Companion of OR Tambo in gold, for heads of state and, in special cases, heads of government (SCOT) dari Pemerintah Afrika Selatan. Arsip Syekh Yusuf tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, National Archives of Netherlands, Library of University of Leiden, National Archives of Sri Lanka, South Africa.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi