Kamis, 02/05/2024 - 20:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Menperin: Pertumbuhan Industri Permesinan Sudah Membaik

ADVERTISEMENTS

 KARAWANG — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa kondisi pertumbuhan subsektor industri permesinan pada Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 28 sudah membaik dari minus 1,26 persen pada kuartal I tahun 2023 menjadi minus 0,9 persen pada kuartal II tahun 2023.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Khusus untuk subsektor industri permesinan yaitu KBLI 28, pertumbuhan kuartal I tahun 2023 minus 1,26 persen, pada kuartal II tahun 2023 membaik menjadi minus 0,9 persen. Artinya walaupun masih negatif, tetapi kita bisa lihat dan kita harapkan subsektor industri ini sedang dalam proses rebound (mulai pulih),” kata Agus saat acara peletakan batu pertama pembangunan pabrik sebuah perusahaan produsen alat berat asal China, di Karawang, Jawa Barat pada Selasa (12/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dia menilai dengan pembangunan fasilitas produksi di industri permesinan dapat mempercepat pemulihan angka pertumbuhan pada subsektor industri tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Investor Milenial Mendominasi Pembelian SR020
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kami yakin bahwa dengan adanya perluasan fasilitas ini maka proses rebound dari sektor industri akan semakin cepat dan kita tidak lagi berada pada titik negatif,” imbuh Agus.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Agus menjelaskan produk permesinan seperti alat berat dibutuhkan dalam berbagai sektor industri yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional seperti pertambangan, infrastruktur, hingga pertanian dan perkebunan. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Industri alat berat merupakan salah satu sektor industri yang mendukung pertumbuhan ekonomi di mana produk industri ini dibutuhkan oleh sektor pertambangan oleh sektor infrastruktur dan sektor perkebunan pertanian,” kata Agus.

Dia menambahkan kapasitas produksi alat berat dalam negeri mencapai 10 ribu unit per tahun di mana jumlah tersebut belum mencukupi permintaan domestik untuk tahun 2024 yang diprediksi mencapai 20 ribu unit.

“Diprediksikan bahwa kebutuhan alat berat di Indonesia akan mencapai angka 20 ribu unit pada tahun 2024 sementara kapasitas produksi industri alat berat di Indonesia masih pada angka 10 ribu unit per tahun jadi kita lihat masih ada gap setengahnya,” kata Agus.

Berita Lainnya:
Transaksi Pengisian Kendaraan di SPKLU Naik Lima Kali Lipat Selama Arus Mudik Lebaran

Oleh karena itu, sambung Agus, kehadiran pelaku industri alat berat di Indonesia diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan dalam negeri, meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, menciptakan rantai pasok dan lapangan kerja, serta mendukung program hilirisasi.

Selain itu, Agus juga berharap dengan hadirnya investasi dari pelaku industri alat berat di Indonesia, dapat menarik investasi baru di sektor industri pendukung alat berat.

“Investasi baru di bidang industri alat berat ini diharapkan dapat menarik investasi baru di ekosistem industri pendukung alat berat yaitu industri komponen alat berat seperti industri fabrikasi bucket excavator, serta industri sub komponen alat berat seperti industri tubing dan pengecoran sub-komponen lainnya,” ucapnya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi