Senin, 20/05/2024 - 00:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BOLALIGA ITALIA

Soal Kasus Doping Pogba, Dokter: Penggunaan Testosterone Sudah Ketinggalan Zaman

 TURIN — Gelandang Juventus Paul Pogba harus menjalani skorsing karena gagal lolos tes doping yang digelar selepas laga Juventus kontra Udinese, tengah bulan lalu. Kadar testosterone gelandang asal Prancis itu diketahui melampaui level ambang batas yang ditetapkan oleh penyelenggara Liga Italia.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Dalam tiga hari mendatang, mantan gelandang Manchester United itu akan menjalani tes lanjutan untuk menilai level testosterone. Selain itu, Pogba juga dilarang tampil selama otoritas berwenang menganalisa sampel darah dari pemain yang mengantarkan Prancis merengkuh titel Piala Dunia 2018 tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Sokter kardiologi di Rumah Sakit Mauriziano, Turin, Giuseppe Musucemi menilai, tingginya hormon testosteron memang dapat membantu pembentukan otot, terutama untuk atlet. Namun, dampak yang diberikan hormon testosterone untuk bisa meningkatkan performa seorang atlet sangat terbatas.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Jadwal Serie A Liga Italia Pekan Ke-37

Tidak hanya itu, Musucemi juga menyebut, tingginya kadar hormon testosterone juga dapat menjadi efek samping dari pengobatan yang dilakukan seorang atlet. Paparan itu pun bersifat insidental saat seorang atlet, termasuk pesepak bola, menjalani serangkaian pengobatan usai mengalami cedera.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

”Itu bisa berada dalam proses pengobatan, sehingga menyebabkan kontaminasi yang tidak disengaja. Hormon itu mungkin bisa meningkatkan pembentukan massa otot, tapi hanya sedikit memberikan dampak untuk bisa meningkatkan performa. Jadi, itu bukan zat doping yang bisa meningkatkan secara drastis performa seorang atlet,” kata Musucemi seperti dilansir Football Italia, Selasa (12/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Tidak hanya itu, Musucemi juga mengungkapkan, penggunaan hormon testosterone untuk bisa meningkatkan performa di pentas olahraga sudah ketinggalan zaman. Hormon testosterone, ujar Musucemi, biasanya digunakan oleh binaragawan untuk memperbesar massa otot. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Raphael Varane Umumkan Tinggalkan Manchester United pada Akhir Musim Ini

“Namun, saat ini, metode itu sudah jarang digunakan dan ketinggalan zaman,” kata Musucemi.

ADVERTISEMENTS

Menilik rekam jejaknya, Pogba diketahui sempat mengalami sejumlah cedera. Mulai cedera lutut, punggung, hingga otot. Pogba bahkan tercatat hanya tampil di 10 laga pada sepanjang musim lalu. 

ADVERTISEMENTS

Pemain berusia 30 tahun itu baru dinyatakan bebas dari cedera pada awal musim ini dan telah tampil di dua laga sebagai pemain pengganti. Jika nantinya dinyatakan bersalah dan dianggap menggunakan doping, Pogba terancam sanksi skorsing selama dua hingga empat tahun.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi