Sabtu, 04/05/2024 - 02:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BOLALIGA INGGRIS

MU Masih Terpuruk, Ten Hag Bisa Bernasib Sama Seperti Mourinho

ADVERTISEMENTS

MANCHESTER — Isu pemecatan Erik ten Hag sebagai pelatih Manchester United (MU) mulai mengemuka menyusul torehan kurang memuaskan Iblis Merah pada awal musim ini. Dua kemenangan dan tiga kekalahan dari enam laga tentu bukan catatan yang diharapkan MU dalam mengawali musim kompetisi.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Terakhir, Man United menjadi bulan-bulanan Brighton and Hove Albion saat tampil di Stadion Old Trafford pada pekan kelima Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu. Kebobolan tiga gol, MU hanya mampu mencetak satu gol balasan ke gawang the Seagulls.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Man United pun terpuruk di peringkat ke-13 klasemen sementara Liga Primer Inggris. Tidak hanya itu, MU pun menempati urutan kedua dalam daftar tim dengan jumlah kebobolan terbanyak hingga Liga Primer Inggris musim ini menuntaskan pekan kelima dengan kebobolan 10 gol. Hanya Burnley dan Wolves yang memiliki jumlah kebobolan gol lebih banyak dibanding MU.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dianggap menuai kesuksesan pada musim debutnya menukangi Man United pada musim lalu dengan mempersembahkan gelar juara Piala Liga, Ten Hag justru menjadi sorotan pada awal musim ini. Pelatih asal Belanda itu butuh solusi cepat untuk bisa segera mengangkat performa Iblis Merah. Terlebih, Man United merupakan klub dengan ekspektasi paling tinggi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Arsenal Kembali ke Puncak Klasemen Liga Primer Inggris Usai Gebuk Luton

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

”Erik ten Hag harus bisa segera menemukan solusi seiring dengan kian meningkatnya sorotan terhadap dirinya. Man United selalu menjadi klub dengan ekspektasi yang sangat tinggi. Dua kemenangan di enam laga awal Liga Primer Inggris tidak cukup bagus,” tulis eks penyerang Blackburn Rovers, Chris Sutton, dalam kolomnya di Daily Mail, Senin (18/9/2023).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Top skorer Liga Primer Inggris musim 1997/1998 itu pun membandingkan situasi yang dihadapi Ten Hag dengan yang dihadapi Jose Mourinho pada musim terakhir menangani Man United, tepatnya pada musim 2018/2019. Sutton menilai, situasi yang dihadapi MU saat ini jauh lebih pelik dibanding pada awal musim 2018/2019.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Man United dibawah kendali Mourinho memang tampil begitu buruk pada awal musim 2018/2019 dengan torehan dua kekalahan dari tiga laga awal Liga Primer Inggris. Mourinho pun berada dalam sorotan dan terancam pemecatan. Eks pelatih Real Madrid itu merespons situasi tersebut dengan berbagai tudingan soal kondisi Man United yang tidak lagi ideal.

Berita Lainnya:
Ini Sosok yang Dipuji Ten Hag dalam Comeback Sensasional Vs Sheffield United

Tidak hanya menuntut para penggawa MU untuk bisa meningkatkan peforma, Mourinho juga dilaporkan berseteru dengan petinggi klub, termasuk wakil pemilik Man United saat itu, Ed Woodward. Begitu pula dengan kabar perseteruan antara Mourinho dengan Paul Pogba yang saat itu menjadi salah satu bintang MU.

Ujungnya, Mourinho mendapatkan surat pemecatan dari manajemen Man United pada pertengahan Desember 2018. Saat itu, pelatih asal Portugal itu meninggalkan Iblis Merah dengan hanya torehan tujuh kemenangan dari 17 pertandingan di pentas Liga Primer Inggris. Padahal sebelum musim itu prestasi Mourinho jauh lebih baik dari Ten Hag dengan mempersembahkan treble mini, yaitu gelar juara Community Shield, Piala Liga, dan Liga Europa.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi