Kamis, 02/05/2024 - 14:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Ini Bahaya tak Jujur Sebelum Nikah

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Muslim yang sudah mampu untuk menikah diperintahkan untuk menikah karena banyak keutamaan dalam pernikahan. Seseorang juga harus memiliki kesiapan dan ilmu untuk menjalani kehidupan setelah pernikahan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Menteng di Jakarta Pusat, Ustadz Ahmad Thowilan menyampaikan pentingnya keterbukaan dan kejujuran sebelum menikah. Karena berdasarkan pengalamannya menikahkan banyak pasangan, ada dampak buruk bagi kedua mempelai jika sebelum menikah tidak terbuka dan tidak jujur. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ada satu keluh kesah yang disampaikan seorang istri kepada kami tentang kurangnya nafkah yang diberikan suami kepadanya, hal ini disebabkan karena gaji atau penghasilan suami yang didapatkan setiap bulannya sebagian besar untuk membayar hutang atau membayar angsuran biaya pernikahan mereka berdua,” kata Ustadz Thowilan kepada Republika, Selasa (19/9/2023)

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ini Sunnah Nabi di Bulan Syawal yang Pasti Disukai Kaum Jomblo
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ustadz Thowilan menyampaikan, ternyata dalam kasus tersebut ada dua poin yang menjadi pelajaran bersama. Pertama adalah pentingnya keterbukaan dan kejujuran sebelum pernikahan, baik itu jati diri, latar belakang, aspek finansial dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kemudian yang kedua terkait peran orang tua harus lebih bijak lagi untuk memberikan pemahaman kepada putra-putrinya dan keluarganya. Orang tua harus bisa menyampaikan bahwa mengadakan resepsi pernikahan itu diperbolehkan tapi sesuai dengan kapasitas kemampuan mereka, jangan sampai berhutang besar.

Sehubungan dengan itu, Kepala KUA Kecamatan Menteng ini memberikan pesan-pesan kepada para calon mempelai. Pasannya, para calon mempelai sebaiknya jangan berhutang demi pernikahan yang mewah. 

Berita Lainnya:
Dari Wallah Hingga Insya Allah, Ungkapan Islami Kini Jadi Budaya Populer di Barat

“Jangan berhutang demi pernikahan yang mewah, menikahlah dengan sederhana,” ujar Ustadz Thowilan.

Ustadz Thowilan mengatakan, pernikahan adalah momen yang suci, sakral dan berharga dalam kehidupan manusia. Namun banyak orang beranggapan menikah itu harus dengan keindahan, kemewahan sampai rela berhutang. 

Dengan pernikahan yang mewah, dikatakan Ustadz Thowilan, calon mempelai disangka akan dapat kebahagiaan, tapi justru malah mendapat beban finansial setelah menikah mewah hasil berhutang. Akhirnya dapat merusak kebahagiaan keluarga. 

“Pernikahan yang sederhana dan penuh cinta, jauh lebih bermakna dari pernikahan yang mewah namun berhutang,” ujar Ustadz Thowilan.

Ustadz Thowilan menegaskan, ingat pernikahan tentang membangun masa depan bersama, bukan seberapa mewah dalam perayaannya. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi