Selasa, 21/05/2024 - 23:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BOLALIGA INGGRIS

Mental Tempe Para Pemain MU Dianggap Jadi Masalah Terbesar

MUNCHEN — Manchester United (MU) belum mampu menunjukan sinyal kebangkitan. Kekalahan 3-4 dari Bayern Munchen pada laga pembuka penyisihan Grup A Liga Champions, Kamis (21/9/2023) memperpanjang derita peringkat ketiga Liga Primer Inggris musim lalu tersebut.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Blunder penjaga gawang Andre Onana yang berujung gol Leroy Sane pada menit ke-28 menjadi awal kekalahan Setan Merah di laga tersebut. Serge Gnabry menambah keunggulan tuan rumah dalam laga di Stadion Allianz Arena tersebut. Sempat membalas via gol Rasmus Hojlund, United kembali kebobolan pada menit ke-54.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Gol penalti Harry Kane kembali membawa Muenchen unggul dua gol. Gol Casemiro pada menit ke-88 sedikit memberikan asa buat United. Namun, gol itu direspon begitu cepat oleh Muenchen lewat gol dari Mathys Tel. Gol kedua Casemiro di laga ini, tepatnya pada menit ke-94, hanya menjadi gol penghibur buat tim tamu.

Kekalahan ini mengantarkan MU menorehkan catatan minor. Untuk pertama kalinya sejak April 2019, United menelan tiga kekalahan beruntun di semua ajang. Kekalahan dari Die Bayern melengkapi kegagalan Setan Merah bersaing dengan Arsenal dan Brighton and Hove Albion di dua laga sebelumnya.

Berita Lainnya:
Napoli Berencana Gagalkan Upaya Juventus Kejar Mason Greenwood

Tidak berhenti sampai di situ, MU juga menjadi klub asal Inggris dengan jumlah kebobolan terbanyak pada awal musim ini. Baru tampil di enam laga di semua ajang, tim besutan Erik ten Hag itu sudah kebobolan total 14 gol. MU bisa dibilang sudah mulai memasuki fase krisis.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Kritik keras pun dilontarkan mantan penjaga gawang sekaligus salah satu legenda hidup Manchester United, Peter Schmeichel. Pilihan utama di bawah mistar gawang United pada 1991 hingga 1999 itu menyebut, keterpurukan pada awal musim ini berakar dari lemahnya mentalitas para penggawa Setan Merah.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Schmeichel mendasarkan anggapan ini pada performa yang ditunjukan para penggawa United di laga kontra Muenchen. Setan Merah terlihat sudah menyerah saat telah tertinggal satu gol pada awal laga. Alhasil, memperbaiki mentalitas para penggawa Setan Merah menjadi salah satu langkah terpenting yang harus diambil Ten Hag untuk meningkatkan performa United.

Berita Lainnya:
Ini Jadwal dan Prediksi Starting XI Arsenal Vs Chelsea Nanti Malam

”Ten Hag memiliki begitu banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan dengan tim ini. Tim ini memiliki pemain berkualitas, tidak diragukan lagi, tapi dia harus bisa meningkatkan mentalitas tim. Mental mereka harus lebih kuat. Anda tidak bisa, setelah tertinggal satu gol, merasa pertandingan sudah selesai. Hal itu tidak bisa diterima, terutama di klub seperti United,” kata Schmeichel seperti dilansir Daily Mail, Selasa (21/9/2023).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Schmeichel memang layak berbicara soal kekuatan mental tersebut. Mantan penjaga gawang asal Denmark itu menjadi salah satu penggawa United kala menorehkan kemenangan dramatis atas Muenchen di partai final Liga Champions musim 1998/1999. 

Tertinggal satu gol pada awal pertandingan, United mencetak dua gol balasan pada masa injury time. MU pun berhak merengkuh gelar Liga Champions musim 1998/1999 sekaligus menjadi tim asal Inggris pertama yang mampu meraih tiga gelar sekaligus dalam satu musim kompetisi. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi