Sabtu, 04/05/2024 - 11:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Harga Minyak Merangkak Naik, Pemerintah Segera Bahas Lagi Pembatasan Pertalite

ADVERTISEMENTS

 BADUNG — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal kembali membahas dan mematangkan rencana pengaturan penjualan BBM Pertalite menyusul tren harga minyak dunia yang mulai merangkak naik. Pemerintah ingin agar Pertalite hanya dikonsumei oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah sehingga tepat sasaran. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Kita mau bahas lagi, kita mau angkat lagi dengan Bu Menkeu (Sri Mulyani) dengan Pak Menteri BUMN (Erick Thohir). Kita bahas, kita matangkan,” kata Menteri ESDM, Arifin Tasrif di Badung, Bali, Jumat (22/9/2023). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Untuk diketahui, Pertalite bukan merupakan BBM bersubsidi seperti Solar dan Minyak Tanah. Sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2022, Pertalite masuk jenis BBM khusus penugasan atau JBKP.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Namun, pemerintah menyiapkan dana kompensasi bagi Pertamina untuk menebus pembayaran bila terjadi kenaikan harga minyak dunia. Itu sebabnya. dibandingkan BBM non subsidi lain, harga Pertalite dapat dijaga oleh Pertamina yang saat ini dipertahankan di level Rp 10 ribu per liter. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kemendag Targetkan Utang Rafaksi Minyak Goreng Dibayar Mei

Arifin menyampaikan, harga minyak dunia saat ini kembali naik ke level 93-94 dolar AS per barel. Tingginya harga minyak dunia tentu akan dirasakan masyarakat umum sebagai pengguna karena penyesuaian harga BBM.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Alhasil, kompensasi yang diberikan pemerintah kepada Pertamina juga bisa bertambah sebab pemerintah juga tak ingin BUMN merugi. Adapun BBM non subsidi lainnya, seperti Pertamax cs bisa mengalami perubahan setiap bulannya sesuai tren minyak dunia. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Itulah dampaknya. Sekarang kan belum diatur, yang harus pakai Pertamax siapa sih? Pertalite siapa sih? Masak duitnya banyak boleh pakai Pertalite? Tidak fair dong. Jadi itu juga kita lihat lagi,” ujar dia. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Harga Bawang Merah Meroket, Tembus Rp 60 Ribu per Kilogram

Selain itu, Arifin menyebut, jenis kendaraan juga bisa menjadi tolok ukur. Tentu saja, kendaraan yang masuk kategori semestinya dilarang menggunakan Pertalite atau BBM subsidi lainnya. 

Meski demikian, ia belum dapat memastikan kapan pembatasan Pertalite itu akan direalisasikan. Kebijakan tersebut juga erat kaitannya dengan Revisi Perpres 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak yang tak kunjung usai. 

Ia pun tak ingin berandai-andai soal apakah dampak kenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh besar terhadap keuangan negara. Arifin mengatakan, pemerintah akan terus menghitung pengaruh tren harga minyak dunia terhadap harga BBM di dalam negeri. 

“Nanti dihitung saja, misal satu dolar (kenaikan) berapa dampaknya ke Pertalite, lalu ke Solar dan Minyak tanah, LPG,” katanya.  

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi