Selasa, 30/04/2024 - 08:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kisah Pemboikotan Kafir Quraisy dan Rayap yang Memakan Perjanjian Boikot

ADVERTISEMENTS

Ilustrasi Kabah tempo dulu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Setelah berbagai upaya mencegah dakwah Rasulullah gagal, kaum kafir Quraisy menempuh jalan lain, yakni pemboikotan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-rahiqul Makhtum, Mereka bersepakat untuk memboikat Bani Hasyim dan Bani Muththalib. Caranya dengan melarang mengadakan pernikahan, jual beli, bergaul, berkunjung dan berbicara kepada mereka, kecuali jika mereka menyerahkan Rasulullah ﷺ untuk dibunuh.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Anjuran Bertakwa kepada Allah dalam Berbagai Kondisi
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kesepakatan tersebut mereka tulis dalam lembaran yang digantung di Ka’bah. Akibat pemboikotan itu, Bani Hasyim dan Bani Muththalib menjadi terisolir, baik yang beriman maupun yang kafir kecuali Abu Lahab. Mereka terkurung di perkampungan Abu Thalib sejak awal Muharram tahun ke tujuh kenabian. 

ADVERTISEMENTS

Pemboikotan semakin lama semakin keras, makanan yang masuk atau dijual di Makkah selalu lebih dahulu diborong oleh kaum musyrikin. Mereka mengalami kelaparan luar biasa hingga mereka hanya makan dedaunan dan kulit binatang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Syawal, Bulan Kelahiran Imam Bukhari Penulis Kitab Hadits Paling Otoritatif

Setelah tiga tahun pemboikotan, pada bulan Muharram tahun 10 kenabian terjadilah pembatalan pemboikotan. Hal tersebut bermula dari pertentangan di kalangan Quraisy sendiri, antara mereka yang ingin meneruskan pemboikotan dengan mereka yang menentang pemboikotan.

Alasan mereka yang menentang bahwa yang menderita atas pemboikotan tersebut adalah sanak saudara mereka sendiri. Jumlah mereka yang menentang semakin lama semakin banyak dan kemudian menjadi suara mayoritas.

Rayap-rayap memakan lembaran perjanjian boikot…

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi