Kamis, 02/05/2024 - 23:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Kementan Sebut Gernas El Nino Telah Tanam 310 Ribu Hektar Lahan

ADVERTISEMENTS

Petani membawa tanaman padi saat panen di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Senin (9/10/2023). Pada panen raya 2023, Bantul memiliki rata-rata produksi beras di kisaran 8,89 ton. Jumlah ini melebihi jumlah rata-rata produksi padi nasional, karena di Bantul tidak ada gagal panen meski ada kemarau panjang disertai El Nino. Sementara itu, harga gabah kering untuk tingkat petani di Yogyakarta mengalami kenaikan sebesar 28,45 persen atau menjadi Rp 6.330 per kilogram, sementara HPP yang ditetapkan sebesar Rp 5 ribu per kilogram.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 ​JAKARTA — Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menyebutkan Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino telah menanam 310 ribu hektar lahan padi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Progres sampai malam Minggu kemarin 310 ribu hektare sudah ditanam,” kata Suwandi saat ditemui di Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (9/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pemprov Kalteng Bangun Rice Milling Unit Wujudkan Kemandirian Pangan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia menambahkan untuk lahan yang ditanam di bulan Agustus akan dipanen bulan November sementara yang ditanam bulan September akan dipanen pada Desember.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Sudah ada lokasi petani, kelompok taninya sudah jelas, titik koordinat dan poligonnya,” ungkap Suwandi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sementara untuk sisa target luas lahan yang belum direalisasi, Suwandi mengatakan akan dilakukan penanaman pada bulan Oktober ini dengan target panen di bulan Januari tahun depan.

Dia menerangkan pemanfaatan lahan dalam Gernas Penanganan Dampak El Nino menggunakan luas tambah tanam yaitu lahan yang biasanya tidak ditanam diolah untuk ditanam. Kemudian lahan yang misalnya hanya ditanam sekali dalam setahun ditambah menjadi dua kali.

Suwandi menjelaskan nantinya dalam pelaksanaan Gernas Penanganan Dampak El Nino juga akan membuka lahan baru meskipun hanya di sebagian lokasi.

Berita Lainnya:
PIS Incar Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

“Ya nanti ada. Itu nggak semua ada, memang ada sebagian di lokasi baru biasanya lahan-lahan itu terlantar. Tapi salah satu syaratnya harus ada air,” ujarnya.

Sebagai informasi, Gernas Penanganan Dampak El Nino dilakukan di 500 ribu hektar lahan persawahan guna mengamankan persediaan beras dalam negeri dari ancaman kelangkaan akibat penurunan produksi imbas kondisi iklim kering El Nino.

Lahan itu tersebar di 10 provinsi yang terbagi menjadi 6 provinsi utama dan 4 provinsi pendukung dengan periode penanaman pada Agustus hingga Oktober 2023.

Adapun yang menjadi provinsi utama antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Sedangkan provinsi pendukung yaitu Lampung, Banten, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi