Minggu, 05/05/2024 - 04:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

PIS Incar Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya dengan mendukung implementasi carbon capture and storage (CCS), terutama di sektor penyimpanan dan pengangkutan karbon. Strategi dan inisiatif itu diungkap oleh CEO PIS Yoki Firnandi di forum internasional Hannover Messe 2024 yang merupakan pameran industri kenamaan di Jerman berlangsung pada 22-26 April 2024.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“PIS hadir di sini untuk menekankan fokusnya ke carbon capture and storage. Jadi di kesempatan ini, kami sharing apa yang akan kami lakukan kaitannya dengan hal tersebut. Kontribusi apa yang akan kami lakukan dan juga bagaimana kami bekerja sama dengan berbagai macam pihak untuk melakukan studi, piloting, dan lain-lain, termasuk beberapa potential partner,” ujar Yoki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

PIS merupakan salah satu delegasi Indonesia yang berkesempatan menjadi pembicara di Paviliun Indonesia, yang digagas oleh Kementerian Perindustrian. Topik yang diangkat, yaitu Decarbonizing Industry Through Carbon Capture and Storage.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Turut hadir di paviliun tersebut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam peresmian paviliun Indonesia dan juga Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. CCS merupakan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon untuk membantu upaya pengurangan emisi karbon dunia.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
PIS Komitmen Tekan Emisi Karbon

“Peran PIS di sini antara lain dalam proses CCS tersebut tentunya diperlukan rantai transportasi untuk mengangkut karbon dan memerlukan kapal serta tangki atau storage sebelum dibawa ke lokasi karbon tersebut akan disimpan,” ujar Yoki.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Terkait penerapan CCS, lanjut Yoki, Indonesia sudah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, di mana aturan tersebut juga menyebutkan potensi program secara cross border.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“PIS dalam hal ini juga mendapatkan kepercayaan yang luar biasa dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk menjadi agregator transportasi dan juga logistik sistemnya,” tuturnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dengan armada kapal dan pengelolaan pelabuhan serta terminal yang berada di Indonesia, PIS meyakini fasilitas-fasilitas tersebut bisa memenuhi kualifikasi untuk mendukung pelaksanaan program CCS, yang saat ini juga sudah berjalan di Pertamina Group.

Selain itu, PIS juga sudah melakukan studi terkait program CCS yang telah berjalan di dunia selama ini, di mana Amerika Serikat (AS) dan Eropa sudah menjalankan skema ini lebih awal. Sementara untuk kawasan regional Asia, potensi pasar terdekat berada di Singapura, lalu menyusul Jepang dan Korea Selatan yang sudah bersiap melakukan pajak karbon dan memerlukan lokasi penyimpanan karbon.

Berita Lainnya:
KAI Commuter Layani 8 Juta Penumpang Hingga Hari ke-8 Angkutan Lebaran

“Potensinya besar sekali, jadi kalau misal dari Singapura perlu diambil maka harus tersedia kapal yang dibangun untuk mengangkut khusus CO2 untuk dibawa ke lokasi injeksi dan penyimpanan karbon. Potensi dan tantangan ini lah yang perlu kita upayakan seoptimal mungkin agar program CCS ini bisa berjalan efektif,” ungkap Yoki.

Senada, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan Pertamina mengejar target net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Untuk mendukung target tersebut, perseroan mendorong anak usaha mengembangkan berbagai program inisiatif dekarbonisasi.

“Hasilnya sudah terlihat bahwa sepanjang tahun 2023 realisasi reduksi emisi scope 1 dan 2 Pertamina telah mencapai 124 persen dari target yang ditetapkan,” ujar Fadjar.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi