Sabtu, 04/05/2024 - 13:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ini Gangguan yang Dialami Tubuh Jika Konsumsi Minuman dari Galon Mengandung BPA

ADVERTISEMENTS

SURABAYA — Pakar kesehatan Universitas Airlangga (Unair) Prof Junaidi Khotib mengomentari isu terkait bahayanya bisfenol A (BPA) air minum dalam kemasan (AMDK) berbahan polikarbonat (PC) atau galon. Junaidi mengatakan, polemik mengenai galon yang mengandung BPA sebenarnya telah terjadi sejak lama. Bahkan, pada 2020 juga sempat ramai.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Junaidi menjelaskan, BPA merupakan senyawa sintesis yang menjadi komponen pembentuk polimer polikarbonat. Apabila senyawa BPA bereaksi dengan senyawa difenil karbonat, akan bertransformasi menjadi polikarbonat. Senyawa ini biasanya dipilih karena dapat menciptakan kemasan plastik yang kuat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Komponen BPA pada plastik polikarbonat akan mampu mempertahankan bentuk dan menjaga agar tidak mudah mengalami kerusakan,” kata Dekan Fakultas Farmasi Unair tersebut, Selasa (10/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Junaidi mebenarkan, kandungan BPA dalam polikarbonat dapat bermigrasi ke makanan atau minuman yang ada dalam kemasan tersebut. Peristiwa ini terpengaruh oleh paparan cahaya matahari, suhu yang tinggi, hingga perubahan keasaman air. Di sisi lain, dalam penelitian yang dilakukan, polikarbonat merupakan senyawa pengganggu sistem endokrin (endocrine disruptor).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Ingat! Pola Makan tak Sehat Faktor Utama Penyakit Jantung  

Beberapa gangguan yang dapat terjadi pada sistem endokrin seperti diabetes melitus, kanker, tekanan darah tinggi, dan sebagainya. Tak hanya itu, polikarbonat juga dapat menyebabkan gangguan fertilitas, gangguan mental, hingga tumbuh kembang anak.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Junaidi mengatakan, Pemerintah Indonesia sebenarnya telah menetapkan ambang batas senyawa BPA yang terlepas dari galon adalah tidak lebih dari 0,6 ppm. Tapi, angka ini masih cukup tinggi jika membandingkan dengan negara Eropa. European Food Safety Authority (EFSA) menetapkan batas senyawa BPA yang terlepas kurang dari 0,05 ppm.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Dokter Ingatkan Jangan Sering Sentuh Struk Belanja, Ternyata Ini Alasannya

Sementara, asupan harian BPA yang bisa ditoperansi tubuh adalah kurang dari 0,0002 mikrogram per kilogram per hari. Penurunan ambang batas senyawa BPA yang terlepas dapat menjadikan makanan atau minuman lebih aman.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Junaidi mengatakan, apabila sudah terlanjur menggunakan galon yang mengandung senyawa BPA, tidak menjadi masalah besar jika tidak mengalami gangguan tubuh. Tetapi, penggunaan galon yang tidak mengandung senyawa BPA merupakan investasi kesehatan jangka panjang.

“Tidak apa-apa jika tidak mengalami gangguan karena itu perlu paparan jangka panjang. Namun, tidak ada kata terlambat untuk menjaga kesehatan lebih baik,” ujar Junaidi yang juga merupakan tim ahli BPOM tersebut.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi