Selasa, 21/05/2024 - 18:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Warpat Puncak akan Dibongkar, Ini Kata Para Pelanggannya

 BOGOR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana membongkar ratusan lapak pedagang di sepanjang Jalur Puncak, termasuk ikon kuliner Puncak Warung Patra (Warpat). Meski masih ditunda untuk sementara waktu, rencana pembongkaran ini menuai berbagai komentar dari pelanggan Warpat.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Salah seorang di antaranya ialah Hafidz (17 tahun). Pelajar SMA negeri di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor ini datang bersama teman-teman satu sekolahnya menggunakan sepeda motor.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Hafidz kerap berkunjung ke Warpat ketika hari libur. Sebab, menurutnya Warpat merupakan tempat makan yang nyaman, sejuk, dan cocok untuk nongkrong anak muda seperti dirinya.

“Warpat tempatnya enak, sejuk, kayak lagi sama teman-teman mau ke Puncak, paling ke Warpat,” kata Hafidz di lokasi, Jumat (13/10/2023).

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ia sendiri telah mengetahui berita dan informasi terkait rencana pembongkaran Warpat. Sebagai pelanggan setia, ia cukup sedih mendengar ikon kuliner ini harus dibongkar setelah berdiri puluhan tahun.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Anies-Muhaimin Hari Ini Mohon MK Kabulkan Pemilu Ulang Tanpa Prabowo-Gibran, Tapi Maaf Survei Berkata Lain: Bahkan NasDem Tak Setuju

“Sebenarnya kenapa harus dibongkar? Padahal di sini tempatnya sudah enak, identik di sini dengan Puncak, tempat anak muda nongkrong. Sedihlah, kayak harus cari tempat baru,” ucapnya.

Sama halnya dengan Rizky (26 ), pemuda asal Cibinong ini memang jarang berkunjung ke Warpat. Hanya saja, ia menyayangkan keputusan Pemkab Bogor untuk membongkar Warpat dan ratusan lapak pedagang lainnya di sepanjang Jalur Puncak.

ADVERTISEMENTS

Padahal, Rizky merasa Puncak menjadi alternatif wisata yang bisa memanjakan mata, tapi ramah di kantong. Walaupun hanya sekadar makan mi instan dan roti bakar di Warpat.

ADVERTISEMENTS

“Padahal biarin aja sih (warungnya) nggak usah dibongkar. Kapan lagi bisa makan Indomie tapi pemandangannya kebun teh? Nggak usah bayar tiket wisata lagi,” ucapnya.

Berita Lainnya:
PDIP Gelar Rakernas pada 24-26 Mei, Ada Tiga Agenda Utama

Sementara itu, salah seorang mahasiswi asal Bandung, Aliza (20), baru pertama kali berkunjung ke Warpat. Ia harus menempuh waktu perjalanan sekitar empat jam dari Bandung ke Warpat.

Meski menurutnya suasana di Warpat terasa nyaman, ia setuju dengan pemindahan pedagang-pedagang ini ke Rest Area Gunung Mas. Aliza yakin apabila kios ini dipindahkan, pengunjung atau pelanggan bisa merasa lebih nyaman.

“Kalau memang dipindahin dan itu di tempat yang emang nggak jauh beda dari yang ini, nggak apa-apa sih. Kan lebih enak ke pengunjung juga, lebih nyaman lagi,” ucapnya.

Diketahui, Satpol PP Kabupaten Bogor akan membongkar 509 lapak pedagang di sepanjang Jalur Puncak, Kabupaten Bogor termasuk ikon kuliner Puncak, Warpat. Ratusan pedagang tak berizin itu akan dipindah ke Rest Area Gunung Mas, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi