Rabu, 08/05/2024 - 03:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Dampak Perubahan Iklim Semakin Nyata, Ancam Seluruh Negeri dan Ekonomi  

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati kembali mengingatkan ancaman nyata perubahan iklim terhadap negara-negara di dunia. Dwikorita mengatakan, kondisi bumi yang sedang tidak baik-baik saja ini dapat mengancam keberlangsungan kehidupan seluruh makhluk hidup di Bumi. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Perubahan iklim mengancam seluruh negara. Tidak peduli kondisi negaranya, baik negara maju, berkembang, dan negara kepulauan kecil semuanya mengalami bencana hidrometeorologi bahkan multi bencana hidrometeorologi,” kata Dwikorita dalam siaran persnya dikutip pada Senin (23/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dwikorita menyampaikan, dampak perubahan iklim ini akan dirasakan oleh seluruh negara tanpa terkecuali. Dwikorita mencontohkan, fenomena El Nino dan La Nina yang memicu terjadinya bencana hidrometeorologi. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Tidak jarang, dalam satu negara bisa mengalami bencana banjir namun disaat bersamaan juga mengalami kekeringan. Akibatnya kondisi ini membuat banyak orang menjadi hidup menderita,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
BMKG Balikpapan Ingatkan Warga Waspadai Pasang Laut 2,9 Meter pada 11-20 April

Dwikorita melanjutkan, dalam laporan World Meteorogical Organization (WMO), laju perubahan iklim di dunia juga menganggu perekonomian sebuah negara. Negara maju misalnya bisa mengalami 60 persen dari jumlah kejadian bencananya terkait cuaca namun umunya hanya 0,1 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Namun kondisi parah terpotret di negara berkembang yang terdampak 7 persen dari bencana global, tetapi menyebabkan kerugian 5-30 persen dari PDB. Sementara negara kepulauan kecil 20 persen dari bencana global menyebabkan kerugian hingga 5 persen dari PDB dan di beberapa kasus bisa melebihi 100 persen.  

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kami melihat bahwa cuaca ekstrem, iklim, dan peristiwa terkait air menyebabkan 11.778 kejadian bencana yang dilaporkan antara tahun 1970-2021,” ujarnya. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
BMKG Deteksi 3 Titik Panas di Sumatra Utara

Kondisi tersebut, menurut Dwikorita adalah masalah yang sangat serius karena menunjukkan tidak adanya kepasitas yang sama di antarnegara. Dwikorita pun mendorong seluruh negara untuk bisa berkolaborasi mengatasi permasalahan lingkungan. Dia pun menyoroti pentingnya keterkaitan antara ilmu pengetahuan, kebijakan, dan layanan iklim.

BMKG sendiri, lanjut Dwikorita, telah mengambil peranan penting dalam mendorong layanan informasi iklim berdasarkan ilmu pengetahun dan kebijakan hukum untuk mengantisipasi kondisi perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. 

“Oleh karena itu, kita memang perlu memperkuat keterkaitan antara sains, kebijakan, layanan informasi, terutama dalam memahami dampak perubahan iklim dan variabilitas iklim serta dampaknya terhadap kehidupan manusia, yang juga berdampak pada keselamatan peradaban kita,” ujarnya. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi