Selasa, 07/05/2024 - 01:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Kemenkes: Stunting Masih Bisa Diperbaiki pada Usia di Atas 2 Tahun

ADVERTISEMENTS

Stunting (ilustrasi). Stunting pada anak usia di atas 2 tahun masih bisa diperbaiki.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Stunting pada anak usia di atas 2 tahun masih bisa diperbaiki melalui intervensi medis untuk meningkatkan tumbuh kembang otak. Hal ini disampaikan oleh Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu-Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Lovely Daisy.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Untuk kembali mencapai potensi optimalnya tidak bisa, karena terlanjur terjadi gangguan. Tapi kami tetap berikan pengobatan supaya perkembangan otaknya bisa tetap berlanjut,” kata Lovely Daisy dalam podcast Kemenkes RI yang tayang di Jakarta, Jumat (27/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Daisy mengatakan pada kondisi normal, pertumbuhan optimal otak anak akan mencapai 85 persen saat ia menginjak usia 2 tahun. Anak dengan masalah stunting umumnya kurang dari jumlah tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Dokter Gizi: Hindari Daging dan Gorengan Setelah Lebaran

Berdasarkan data survei kesehatan 2022, kata Daisy, 18,5 persen bayi di Indonesia lahir dalam kondisi stunting karena pengaruh gangguan janin sebelum lahir. Bentuk intervensi yang tepat untuk mengakselerasi laju pertumbuhan otak pada anak stunting adalah dengan mengonsultasikan masalah yang dialami ke pihak medis di rumah sakit untuk mendapatkan tata laksana intervensi gizi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Stunting berpengaruh pada pertumbuhan otak dan fisik anak. Kalau perkembangan badannya sudah terganggu, artinya pertumbuhan otak juga mengalami gangguan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ia mengatakan intervensi gizi untuk anak setelah usia 2 tahun tetap berkontribusi mengejar ketertinggalan masa tumbuh kembang akibat kondisi stunting. Salah satunya dengan memberikan asupan makanan berprotein hewani seperti telur, daging ayam, daging sapi, maupun ikan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Inflasi Pangan April Tetap Terjaga Meski Lebaran, Ini Faktornya

“Tidak semua anak stunting tidak bisa mencapai tinggi badan anak normal. Kita yang penting mencegah, jangan sampai tunggu stunting, karena terlambat,” katanya.

Seperti diketahui, kasus stunting di Indonesia pada kurun 2022 mencapai 21,6 persen dari populasi balita. Jumlah itu menurun dari setahun sebelumnya berkisar 24,4 persen. “Tahun ini kita masih tunggu hasil survei yang akan keluar di bulan depan. Target kita tahun ini kalau mau capai 14 persen di tahun depan, tahun ini paling tinggi harusnya 17,8 persen. Mudah-mudahan bisa tercapai,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi