Selasa, 30/04/2024 - 10:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Bahlil Tegaskan Realisasi Investasi di Indonesia tak Dikuasai Negara Tertentu

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan, realisasi investasi di Indonesia kini sudah merata. Ia menegaskan, tidak lagi dikuasai oleh negara tertentu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Jadi keliru kalau dibilang investasi di Indonesia hanya dikuasai oleh China melulu, itu enggak benar,” ujar Bahlil di Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Berdasarkan data realisasi investasi BKPM pada kuartal III 2023, ada lima negara teratas yang berinvestasi di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Bahlil menyebutkan, peringkat pertama masih diduduki Singapura. Hanya saja, kata dia, sebagian besar modal tersebut bukan uang orang Singapura tetapi uang orang Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Soal IUPK Vale, Bahlil Sebut Masih Proses Kroscek Rencana Investasi

“Kita tahu Singapura menjadi penghubung. Yang menjadi persoalan adalah, kenapa bank tidak mampu merayu orang-orang Indonesia yang punya duit, kenapa harus taruh di Singapura. Ini tantangan,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurutnya, banyak pengusaha Indonesia menjadikan Singapura sebagai negara penghubung, salah satunya agar tidak terkena aturan pajak di Tanah Air. “Ya mungkin ini akibat ada strategi untuk pajak dan macam-macam. Saya dulu waktu saya jadi pengusaha juga ada begitu-begitunya,” tutur Bahlil.

Negara kedua yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia yaitu China. Disusul Hong Kong, Korea, Jepang dan Amerika Serikat. Adapun rincian nilai investasi dari luar negeri tersebut yaitu Singapura sebesar 4,4 miliar dolar AS, China sebesar 1,8 miliar dolar AS, Hong Kong sebesar 1,7 miliar dolar AS, Jepang 1,3 miliar dolar AS, dan Malaysia 0,9 miliar dolar AS.

Berita Lainnya:
Smelter Freeport Proses 850 Ribu Ton Konsentrat Tembaga per Agustus

Ia melanjutkan, Indonesia memiliki fondasi makro ekonomi yang kuat. Terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Fondasi tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh konsumsi sekitar 53 persen, investasi sekitar 29-30 persen, dan sisanya dari pengeluaran pemerintah serta perdagangan internasional. Maka dirinya yakin bisa mencapai target realisasi investasi tahun ini yang sebesar Rp 1.400 triliun.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi