Rabu, 08/05/2024 - 22:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Hati-Hati, Mata Merah Diberikan Obat Tetes Mata Bisa Berdampak Katarak Hingga Glaukoma

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Penggunaan obat tetes mata yang tidak tepat atau tanpa resep dari dokter untuk mengobati indikasi alergi mata merah, kering, maupun perih dapat menjadi kesalahan fatal yang berakibat pada katarak dan glaukoma. “Ketika mata merah diberikan obat tetes yang mengandung steroid, dampaknya akan buruk bisa membuat katarak, dan dampaknya bisa glaukoma,” kata Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Hisar Daniel di Jakarta, Selasa (31/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Ia mengatakan, ketika terjadi alergi mata merah atau indikasi mata yang lainnya jangan langsung memberikan obat tetes mata.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Jadi kalau ada indikasi alergi mata merah berulang-ulang di kedua mata justru harus diperiksa dulu, jangan main kasih obat tetes,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
FKUI: Penanganan Cedera Olahraga Holistik Penting untuk Performa Atlet
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dirinya juga menyayangkan tindakan masyarakat yang memutuskan untuk segera membeli obat tetes mata di apotek tanpa resep dari dokter. Menurut Hisar, langkah tersebut tidak akan memberikan hasil yang baik, tetapi berpotensi besar terhadap kesalahan penanganan yang berdampak buruk pada kesehatan mata.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Kadang-kadang pasien suka menembus kan ya obat tetes. Bukan itu solusinya, dan jangan sembarangan datang ke apotek, beli obat mata merah dan langsung dikasih (ke mata). Hati-hati,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Penggunaan obat tetes mata, menurut dia, juga tidak untuk jangka panjang, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter agar bisa mencari tahu penyebabnya dan mendapat tindakan pengobatan yang tepat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kalau seandainya ada keluhan mata dengan menggunakan tetes mata tidak membaik dalam satu sampai dua hari, segeralah kontrol. Jangan-jangan memang ada masalah lain yang harus ditelusuri,” katanya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Muncul Tren 'ASI Bubuk' di Media Sosial, Ini Saran Dokter

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan pada Agustus 2022, sekitar satu miliar penduduk dunia mengalami gangguan penglihatan berat atau kebutaan. Di Indonesia terdapat sekira 8 juta penduduk yang mengalami gangguan penglihatan sedang hingga berat dan 1,6 juta penduduk mengalami kebutaan.

Dari jumlah tersebut, 1,7 hingga 4,4 persen diantaranya merupakan penduduk di atas usia 50 tahun mengalami kebutaan. Prevalensi kebutaan terbanyak terjadi di Jawa Timur sebesar 4,4 persen dan di Bali sebesar 2 persen. Adapun penyebab utama terjadinya kasus kebutaan di Indonesia itu adalah katarak, yakni sebesar 81,2 persen.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi