Senin, 17/06/2024 - 17:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Polisi Selidiki Asal Senjata Api Kelompok John Kei

 JAKARTA — Polisi telah mengamankan senjata api rakitan yang diduga digunakan kelompok John Kei untuk membunuh seorang pria GR (44 tahun) yang diduga bagian dari kelompok Nus Kei. Dalam kasus ini, salah satu pelaku berinisial FO (31 tahun) telah membuang senjata api tersebut setelah peristiwa penembakan terjadi. Saat ini senjata api rakitan tersebut sedang diteliti oleh Puslabfor Polri. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Masih kami dalami benar bukan senjatanya (yang digunakan untuk membunuh GR) itu,” ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully kepada awak media, Kamis (2/11/2023). 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Dalam pemeriksaan barang bukti itu, kata Titus Yudho, pihaknya juga akan melakukan uji balistik metalurgi forensik untuk mencocokkan peluru pada senjata api yang digunakan saat menembak dan temuan proyektil dalam tubuh korban.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Korban GR sendiri mengalami luka tembak di bagian kepala. Luka tembak itu masuk pada dahi kiri, menembus dan merobek selaput otak serta jaringan otak sebelah kiri.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda
Berita Lainnya:
Ketum DPP LDII Ajak Semua Pihak Junjung Cita-Cita Pendiri Negara Ini

“Makanya kami dalami senjatanya, pakai balistik metalurgi forensik apakah betul proyektil senjata,” ucap Titus Yudho.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Selain itu penyidik juga mengamankan senjata tajam (sajam) jenis parang, serta senapan angin dari para pelaku. Namun hingga saat ini masih belum dijelaskan secara gamblang kronologis penembakan terhadap korban GR hingga nyawanya melayang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Keterangan sementara dari kelompok John Kei mengaku penembakan itu terjadi setelah ada informasi bahwa mereka akan diserang oleh kelompok dari Nus Kei.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Menurut keterangan dari pihak John Kei, kejadian ini mereka dapat informasi akan diserang oleh kelompok Nus Kei,” kata Titus Yudho.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Menurut Titus, kelompok Nus Kei datang tempat kejadian perkara (lokasi penambakan) menggunakan sebuah mobil yang berisikan enam orang dengan membawa senjata tajam.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
4 Tahun Buron Kasus Curanmor, Residivis Bertato Menangis Saat Ditangkap

Satu dari enam pelaku adalah korban tewas berinisial GR. Namun kelompok John Kei sudah menyadarinya terlebih dulu dan menyiapkan batu, parang dan senjata api.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Melihat korban turun dengan membawa parang, salah satu pelaku langsung menembak korban hingga terkapar. “Karena mereka alasannya (menembak korban) mau diserang, ini ada anak istri kami,” ungkap Titus Yudho. 

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Setelah peristiwa penembakan tersebut, kata Titus, korban GR langsung dilariaj dari lokasi ke rumah sakit. Namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan usai menerima tembakan dari senjata api. Sedangkan kelompok John Kei juga langsung meninggalkan lokasi kejadian.

Keempat orang ditangkap akibat insiden tersebut berinisial FO alias FU, EU, MW, PM alias O, lokasi penangkapan di Bogor, Indramayu, dan Pamulang Tangerang Selatan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

لَّٰكِنَّا هُوَ اللَّهُ رَبِّي وَلَا أُشْرِكُ بِرَبِّي أَحَدًا الكهف [38] Listen
But as for me, He is Allah, my Lord, and I do not associate with my Lord anyone. Al-Kahf ( The Cave ) [38] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi