Senin, 17/06/2024 - 22:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Hamas Sebut Negara Teroris Israel Merekayasa Penemuan Senjata di RS Al Shifa

 GAZA – Kelompok Hamas mengatakan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengumbar kebohongan tentang penemuan senjata api di Rumah Sakit (RS) Al Shifa di Jalur Gaza. Hamas menuduh IDF secara sengaja menempatkan senjata di RS tersebut, lalu mengklaimnya sebagai milik Hamas.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Pasukan pendudukan (Israel) masih berbohong, karena mereka membawa sejumlah senjata, pakaian, serta peralatan, dan menempatkannya di RS (Al Shifa) dengan cara yang memalukan,” ujar Ezzat El Rashq, anggota senior Hamas yang berbasis di Qatar, Rabu (15/11/2023), dikutip laman Al Arabiya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Dia menambahkan, untuk membuktikan kebohongan militer Israel, Hamas tak sekali meminta PBB bertindak dan melakukan pemeriksaan. “Kami telah berulang kali meminta komite dari PBB, Organisasi Kesehatan Dunia, dan Palang Merah untuk memverifikasi kebohongan pendudukan (Israel),” ucap El Rashq.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Saat ini IDF masih terus melakukan penggeledahan di kompleks RS Al Shifa untuk menemukan fasilitas bawah tanah yang diyakininya sebagai markas Hamas. “Pasukan terus menggeledah RS dengan cara yang tepat dan berdasarkan intelijen. Kami akan terus melakukannya, untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut, untuk menemukan aset tambahan, dan mengungkap aktivitas teror di dalam RS,” kata Juru Bicara (Jubir) IDF Daniel Hagari dalam konferensi pers pada Rabu (15/11/2023) malam.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Personel dan armada tank IDF menyerbu RS Al Shifa pada Rabu dini hari lalu. Sebelumnya mereka telah mengepung RS tersebut selama beberapa hari. Penyerbuan dilakukan karena Israel meyakini terdapat markas komando bawah tanah Hamas di bawah bangunan RS Al Shifa. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mundur

IDF telah merilis video berdurasi hampir tujuh menit di akun X (Twitter) resminya yang memperlihatkan jubir mereka, yakni Jonathan Conricus, memeriksa gedung Magnetic Resonance Imaging (MRI) RS Al Shifa. Namun dalam video tersebut tidak ditunjukkan lokasi markas komando bawah tanah Hamas seperti yang dituduhkan IDF.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Jonathan Conricus hanya memperlihatkan penemuan beberapa tas dari beberapa ruangan. Tas tersebut berisi senjata AK-47, amunisi, granat, dan seragam. Conricus mengklaim bahwa tas tersebut milik anggota Hamas. Dalam video itu, Conricus turut menunjukkan penemuan sebuah laptop dan sejumlah piringan keras yang diklaimnya milik Hamas.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Pada kolom komentar unggahan video tersebut, warganet mempertanyakan di mana terowongan dan markas komando Hamas yang diklaim IDF berada di bawah RS Al-Shifa. “Bertanya lagi, di mana markas Hamas?” tulis akun bernama @YoursMemely.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Sementara itu akun @KingxGwap mencemooh video IDF. “Dan tidak ada terowongan haha. Saya pikir kalian punya bukti tak terbantahkan yang juga kalian tunjukkan kepada @Potus (akun X presiden Amerika Serikat)? Apa yang terjadi?” tulisnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
Polisi Prancis Tembak Mati Pelaku Pembakaran Sinagoge

Akun @LepickyOfficial turut mempertanyakan hal serupa. “Di mana terowongan itu? Di mana roket-roket itu? Di mana pejuang-pejuang Hamas?” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Tak sedikit pula warganet yang menuding video IDF sebagai propaganda. Hal itu karena IDF sempat menghapus video pertama yang mereka unggah dengan durasi lebih dari tujuh menit. Sementara video kedua atau yang saat ini tayang pada lini masa mereka, berdurasi 06:59 detik.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

“Mengapa Anda menghapus video pertama?” tulis aktivis politik asal Amerika Serikat (AS), Jackson Hinkle, menanggapi unggahan video IDF, seraya menyertakan tangkapan layar yang menunjukkan bukti bahwa IDF telah menghapus video pertamanya.

Akun bernama @TheShopEth turut mempertanyakan hal serupa. “Mengapa kalian menghapus kemudian mengunggah videonya lagi? Apakah melakukan beberapa pengeditan?” katanya.

Pada unggahan video terbarunya yang berdurasi 06:59 detik, IDF menulis takarir “tanpa potongan, tanpa edit”. Namun seorang warganet dengan nama @YomnaElbanota secara jeli menemukan bahwa IDF melakukan pengeditan pada videonya.

@YomnaElbanota pun mengunggah penemuannya dalam video gerak lambat. IDF tepergok mengedit videonya pada durasi 06:25. Momen pengeditan dilakukan ketika Juru Bicara IDF Jonathan Conricus sedang berjalan menuju pintu untuk keluar dan berpindah ke ruang berikutnya.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

سَيَقُولُونَ ثَلَاثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْ وَيَقُولُونَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِالْغَيْبِ ۖ وَيَقُولُونَ سَبْعَةٌ وَثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ قُل رَّبِّي أَعْلَمُ بِعِدَّتِهِم مَّا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا قَلِيلٌ ۗ فَلَا تُمَارِ فِيهِمْ إِلَّا مِرَاءً ظَاهِرًا وَلَا تَسْتَفْتِ فِيهِم مِّنْهُمْ أَحَدًا الكهف [22] Listen
They will say there were three, the fourth of them being their dog; and they will say there were five, the sixth of them being their dog - guessing at the unseen; and they will say there were seven, and the eighth of them was their dog. Say, [O Muhammad], "My Lord is most knowing of their number. None knows them except a few. So do not argue about them except with an obvious argument and do not inquire about them among [the speculators] from anyone." Al-Kahf ( The Cave ) [22] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi