Rabu, 01/05/2024 - 03:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS Larang Penerbitan Visa Bagi Pemukim Israel yang Lakukan Kekerasan di Tepi Barat

ADVERTISEMENTS

Menlu AS Antony Blinken mengatakan pemerintah AS mulai memberlakukan larangan pemberian visa terhadap orang-orang yang terlibat dalam kekerasan di wilayah pendudukan Tepi Barat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 WASHINGTON — Amerika Serikat (AS) mulai memberlakukan larangan pemberian visa terhadap orang-orang yang terlibat dalam kekerasan di wilayah pendudukan Tepi Barat  pada Selasa (5/11/2023). AS telah beberapa kali meminta Israel untuk bertindak lebih dalam mencegah kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Yahudi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kebijakan pembatasan visa Departemen Luar Negeri yang baru menargetkan individu yang diyakini terlibat dalam merusak perdamaian, keamanan, atau stabilitas di Tepi Barat. “Termasuk melakukan tindakan kekerasan atau mengambil tindakan lain yang secara berlebihan membatasi akses warga sipil terhadap layanan penting dan kebutuhan dasar,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Presiden AS Joe Biden dan pejabat senior lainnya telah berulang kali memperingatkan bahwa Israel harus bertindak untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Serangan di wilayah itu telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan perluasan pemukiman Yahudi, kemudian meningkat lagi sejak perang di Gaza sejak 7 Oktober.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Iran Peringatkan Israel dan AS untuk tidak Membalas Serangan

Blinken menjelaskan permintaan tersebut kepada para pejabat Israel dalam kunjungannya pekan lalu. “Mereka perlu berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekerasan ekstremis terhadap warga Palestina, dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut Miller, para pemimpin Palestina juga harus berbuat lebih banyak untuk mengekang serangan Palestina terhadap warga Israel di Tepi Barat. Larangan pertama berdasarkan kebijakan baru ini akan diberlakukan pada Selasa dan penetapan lebih lanjut akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.

Miller mengatakan, Israel telah mengambil beberapa langkah untuk meminta pertanggungjawaban orang-orang atas kekerasan di Tepi Barat, seperti memasukkan mereka ke dalam penahanan administratif. Namun para pejabat AS yakin mereka harus diadili.

Berita Lainnya:
Apakah Amerika akan Bantu Israel Lawan Iran? Ini Jawabannya

Langkah Washington terbaru, menurut Miller, tidak meniadakan perlunya pemerintah Israel mengambil tindakannya sendiri. “Kami akan terus bersikap jelas kepada mereka mengenai hal ini,” katanya.

Menurut Miller, setiap orang Israel yang memiliki visa AS yang menjadi sasaran akan diberitahu bahwa visa mereka telah dicabut. “Kami memperkirakan tindakan ini pada akhirnya akan berdampak pada puluhan individu dan mungkin anggota keluarga mereka,” katanya.

Sejak perang Timur Tengah pada 1967, Israel telah menduduki Tepi Barat, yang diinginkan Palestina sebagai inti dari negara merdeka. Israek telah membangun pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang dianggap ilegal oleh komunitas internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Israel membantah hal ini dan mengutip hubungan historis serta alkitabiah dengan tanah tersebut.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi