Senin, 20/05/2024 - 04:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Penjahat Perang, Benjamin Netanyahu: Kekuatan Militer Besar Cara Cepat Akhiri Perang Gaza

 TEL AVIV — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, kekuatan militer yang luar biasa adalah cara tercepat untuk mengakhiri perang Gaza. Tindakan itu dinilai sangat diperlukan dalam memastikan kembalinya para sandera.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Saya sampaikan dari sini kepada teman-teman kita di dunia yang mendorong diakhirinya perang dengan cepat: satu-satunya cara kita untuk mengakhiri perang, dan mengakhirinya dengan cepat, adalah dengan menggunakan kekuatan besar melawan Hamas dan menghancurkannya,” ujar Netanyahu dikutip dari Jerusalem Post.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Jika teman-teman kita ingin membantu mempersingkat perang, yang juga merupakan perang mereka melawan barbarisme yang mengancam dunia, mereka harus berdiri teguh di sisi kita,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Netanyahu menegaskan, tekanan gabungan dari kampanye Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza dikombinasikan dengan tekanan diplomatik yang kuat adalah satu-satunya cara untuk menjamin pembebasan tawanan Hamas. “Kami berupaya untuk membawa pulang semua tawanan dengan selamat, dan maksud saya semua orang,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Israel telah menghitung, bahwa ada sekitar 138 sandera yang tersisa dari hampir 250 orang yang ditangkap Hamas selama infiltrasi ke Israel selatan pada 7 Oktober. Netanyahu pun kembali bertemu dengan keluarga para sandera untuk menenangkan mereka.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Saya mengatakan kepada keluarga bahwa kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengembalikan orang yang mereka cintai. Mengembalikan semua tawanan kami adalah salah satu dari tiga tujuan utama yang kami tetapkan dalam perang ini, dan tujuan-tujuan ini saling menguntungkan,” kata Netanyahu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Irak Berikan Hukum Gantung Kepada 11 Orang atas Tuduhan Terorisme

Netanyahu mengingatkan, bahwa Israel telah mengamankan pembebasan 110 sandera, 80 orang di antaranya adalah perempuan dan anak-anak Israel yang dibebaskan melalui kesepakatan yang berakhir pada 1 Desember 2023. “Kami berhasil membawa pulang 110 tawanan melalui kampanye darat yang hebat dan upaya diplomasi yang berkelanjutan,” ujarnya sesumbar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Dan saya beritahu Anda, ini adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan para tawanan yang masih ditahan oleh Hamas  dan kami berkewajiban untuk melakukannya,” kata Netanyahu.

ADVERTISEMENTS

IDF telah diperintahkan untuk melanjutkan perang. “Pejuang kami memperluas operasi darat melawan Hamas di mana pun di Jalur Gaza, termasuk di bagian selatan Jalur Gaza. Malam ini kami beroperasi di sana dengan kekuatan yang luar biasa. Tanah berguncang di Khan Younis, tanah berguncang di Jabalya. Kami mengepung mereka berdua. Tidak ada tempat yang tidak kita jangkau,” kata perdana menteri Israel itu

ADVERTISEMENTS

Netanyahu menyatakan, militer Israel akan berjuang sampai akhir dengan kemenangan mutlak. Kemenangan tersebut diperhitungkan dengan kembalinya para sandera, kehancuran Hamas, dan memastikan Gaza tidak terus menimbulkan ancaman bagi Israel.

“Tidak ada entitas di Gaza yang akan mendukung teror, mendidik untuk teror, atau mendanai teror,” kata Netanyahu.

Berita Lainnya:
Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Setelah perang usai, menurut Netanyahu, Gaza harus didemiliterisasi dan tetap berada di bawah kendali keamanan IDF. “Tidak ada kekuatan internasional yang bertanggung jawab atas hal ini (keamanan Gaza). Kami telah melihat apa yang terjadi di tempat lain yang mendatangkan pasukan internasional,” kata Netanyahu.

“Saya belum siap untuk menutup mata dan menerima pengaturan lain,” ujarnya.

Selain itu, Netanyahu mengecam kegagalan kelompok hak asasi manusia dan PBB untuk segera mengutuk klaim atas pemerkosaan dan mutilasi seksual yang dilakukan Hamas terhadap korban perempuan pada serangan 7 Oktober lalu. “Apakah kamu diam karena kita sedang membicarakan wanita Yahudi?” kata Netanyahu bertanya.

Dalam bahasa Inggris, dia bertanya kepada komunitas internasional, “Di mana Anda? Saya katakan kepada organisasi hak-hak perempuan, kepada organisasi hak asasi manusia. Anda pernah mendengar pemerkosaan terhadap perempuan Israel, kekejaman yang mengerikan, mutilasi seksual di tangan Hamas?” ujarnya tanpa memberikan bukti.

Qatar yang menjadi penengah dalam kesepakatan jeda kemanusiaan  berupaya memperbaiki perjanjian gencatan senjata yang gagal antara Israel dan Hamas. “Kami terus berupaya untuk memperbarui [gencatan senjata] dan meringankan beban rakyat kami di Jalur Gaza, namun gencatan senjata bukanlah alternatif untuk gencatan senjata yang komprehensif,” kata Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi