Rabu, 01/05/2024 - 05:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi Dinobatkan Sebagai Alumnus UGM Paling Memalukan oleh BEM KM UGM, Banner Besar Terpampang di Kampus

ADVERTISEMENTS

Jokowi-alumnus-ugm-paling-memalukan-di-bundaran-kampus-mereka-jumat-08122023_375_211.jpg” width=”640″/>BANDA ACEH  – Presiden Joko WIdodo (Jokowi) dinobatkan sebagai alumnus UGM paling memalukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas Gadjah Mada (UGM). 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sebelumnya BEM KM UGM menggelar diskusi publik dan mimbar bebas di bundaran kampus mereka, Jumat (08/12/2023).  Salah satu acaranya adalah pemberian nominasi kepada Presiden Joko Widodo sebagai alumnus UGM paling memalukan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam acara tersebut, BEM KM UGM memasang satu banner berukuran besar bergambar Jokowi di sisi utara Bundaran UGM.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 Dalam banner tersebut foto Jokowi diedit sedemikian rupa, di mana setengahnya memakai jas dan mahkota, dan setengahnya lagi mengenakan jas almamater UGM serta caping. 

ADVERTISEMENTS

Kemudian latar belakangnya adalah gedung istana dan kampus UGM. Kemudian di banner itu tertulis ‘BEM KM UGM Present Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan’. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Di bagian bawah banner terdapat tulisan ‘Mr Joko Widodo’. Sementara di pojok bagian bawah terdapat tulisan ‘2014-2024?’, ‘1980-1985’. 

Berita Lainnya:
Israel Siagakan Sistem Pertahanan C-Dome untuk Pertama Kalinya Menghadapi Iran

Presiden BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor mengatakan, pemberian nominasi ini sebagai wujud kekecewaan mahasiswa UGM kepada Jokowi.

 “Ini wujud kekecewaan kita sebagai mahasiswa UGM juga bahwa sudah hampir dua periode Pak Jokowi memimpin tapi pada kenyataannya masih banyak sekali permasalahan fundamental yang sampai sekarang belum tuntas terselesaikan. Padahal beliau punya cukup banyak waktu untuk menyelesaikan masalah-masalah itu,” ucapnya kepada wartawan. 

Gielbran mencontohkan salah satunya terkait kasus korupsi. 

Ironisnya, pimpinan KPK sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi justru menjadi tersangka kasus pemerasan. Contoh lain terkait revisi Undang-Undang ITE yang dianggapnya mempermudah kriminalisasi para aktivis. 

Selain itu, ada juga soal konstitusi yang dinilainya sudah sangat ambruk. 

“Terbukti bersalahnya hakim konstitusi sidang MKMK itu menjadi gerbang awal menjadi bukti empiris bahwa pada kenyataannya memang MK tidak independen, erat kaitannya dengan kedekatan personal kekeluargaan antara Jokowi dan Anwar Usman dan itu sudah terbukti,” bebernya. 

“Kita merasa sudah tidak ada momentum lain selain sekarang untuk menobatkan Presiden Jokowi sebagai alumnus paling memalukan di UGM,” sambungnya. 

Berita Lainnya:
KIP: Media Massa Berperan Krusial Jembatani Pemerintah dan Masyarakat

Gielbran menyebut, pemerintahan saat ini tak ubahnya seperti pada zaman orde baru. Sebab saat ini banyak masyarakat yang menjadi korban diskriminasi, intimidasi, dan represifitas.

 “Kita menyebutnya tidak hanya semacam orde baru tapi orde paling baru karena bentuk represifitasnya dibentuk dikemas dalam bentuk yang lain tetapi kejamnya sama, otoriternya sama tapi dibungkus layaknya seorang yang innocent yang tak berdosa,” ungkapnya. 

Dirinya juga menyampaikan beberapa indikator yang membuat pemerintahan Jokowi layak disebut seperti itu. 

 Pertama, indeks demokrasi yang anjlok selama hampir 10 tahun kepemimpinan Jokowi. Indikator kedua adalah terkait konstitusi. 

Gielbran menyebut di akhir periode kepemimpinan, Jokowi justru menghendaki perpanjangan kekuasaan layaknya seorang Raja Jawa. “Belum lagi bicara soal dinasti Politik beliau yang secara vulgar terpampang di depan mata kita. 

Sehingga saya rasa tadi tidak ada momentum lain selain sekarang untuk menobatkan beliau sebagai alumnus UGM yang paling memalukan,” pungkasnya.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi