Kamis, 09/05/2024 - 01:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dua Kali Terdampak Gempa, BMKG Kaji Kejadian Gempa di Sukabumi

ADVERTISEMENTS

Warga menunjukan tembok retak di Pasir Masigit, Desa Cipeuteuy, Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023). Data dari Desa Cipeuteuy mencatat, gempa bumi dengan magnitudo 4,0 di kaki Gunung Salak yang terjadi Jumat (8/12/2023) mengakibatkan 68 rumah mengalami kerusakan dan 39 warga terpaksa mengungsi di tenda pengungsian.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 SUKABUMI–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turun langsung melakukan kajian dampak gempa di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Hal itu menyusul terjadinya dua gempa besar yang berdampak di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pertama gempa magnitudo 4,0 pada 8 Desember 2023 dan gempa magnitudo 4,6 pada 14 Desember 2023 lalu. Kepala Stasiun Geofisika Kelas III BMKG Sukabumi, Agung Sabtaji kepada wartawan mengatakan, hingga saat ini sesar yang menjadi penyebab gempa bumi di Sukabumi belum teridentifikasi dan terpetakan dengan baik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Hujan Diprediksi Guyur Mayoritas Kota Besar Hari Ini
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

”Kami masih perlu melakukan pengkajian lebih lanjut terkait gempa yang terjadi saat ini,” ujar Agung, Jumat (15/12/2023). Analisis awal dari BMKG menunjukkan gempa ini adalah gempa bumi tektonik karena aktivitas sesar.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Agung menuturkan, terkait hubungannya dengan panas bumi geothermal yang dicurigai menjadi penyebab gempa masih perlu dikaji lebih lanjut. Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) di Bandung, yang terdiri dari beberapa ahli kegempaan dan peneliti, belum mampu memetakan geometri sesar di sekitar wilayah Halimun-Salak dengan baik.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurutnya, BMKG belum mengetahui penamaan sesar di Halimun-Salak. Harapannya, penelitian lebih lanjut dapat mengidentifikasi sesar yang menyebabkan gempa di lokasi tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Sebagian Wilayah Sulut Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Beberapa Hari ke Depan

Agung memberikan imbauan kepada warga, terutama bagi rumah-rumah yang mengalami kerusakan sedang hingga berat untuk tidak ditempati kembali rumahnya. Ia mengatakan pentingnya tinggal di tenda sementara, mengingat aktivitas gempa masih berlangsung.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Meskipun magnitudo atau kekuatan gempanya kecil kata Agung, akan tetapi gempa susulan dapat mengancam rumah yang sudah rusak. Sehingga warga diharapkan tetap waspada dan tidak memasuki rumahnya, terutama jika telah disediakan tenda.

Lebih lanjut Agung menerangkan, gempa bumi masih belum dapat diprediksi, dan meskipun intensitasnya menurun, kewaspadaan tetap diperlukan. Sebab, tidak bisa memprediksi kapan akan terjadi gempa susulan dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi