Minggu, 26/05/2024 - 14:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Korban Gempa Kini Menjadi Tunawisma di Musim Dingin

Seorang warga melihat gudang yang runtuh di desa Yangwa dekat kota Dahejia di barat laut Cina. Para korban gempa di Provinsi Ginsu awal pekan ini banyak yang kehilangan tempat tinggal .

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

BEIJING — Media Cina melaporkan korban gempa di Provinsi Ginsu awal pekan ini yang  kehilangan tempat tinggal tidak memiliki banyak pilihan selain berkumpul di ladang dan membakar jerami gandum untuk menghangatkan diri. Pada Senin (18/12/2023), waktu setempat, gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Jishishan, dekat perbatasan antara provinsi Gansu dan Qinghai  satu menit sebelum tengah malam.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Guncangan membuat penduduk keluar rumah di cuaca dingin pada tengah tengah malam. Media Cina, Beijing Youth Daily melaporkan satu keluarga yang terdiri dari tujuh orang berlindung di dalam mobil untuk bermalam. Hal ini karena tenda-tenda darurat diprioritaskan untuk para lansia dan anak-anak.

Berita Lainnya:
Banyaknya Bantuan ke Gaza tak Boleh Jadi Dalih Israel Menyerang Rafah

Dalam jarak 50 kilo meter dari pusat gempa di sisi provinsi Qinghai, gempa bumi tersebut mempengaruhi 22 kota dan desa. Namun dari jumlah tersebut, dua desa mengalami kerusakan terparah.

Daerah Minhe di Haidong sebelumnya mencatat 20 orang hilang dari dua desa, di mana tanah longsor menyapu dan mengubur banyak bangunan dengan lumpur coklat. Operasi pencarian dan penyelamatan serta upaya untuk memukimkan kembali penduduk menjadi rumit karena lumpur memblokir jalan-jalan utama, kata media pemerintah, yang menunjukkan, rekaman buldoser yang mengais-ngais lumpur dan reruntuhan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Zelenskyy: Ukraina Membutuhkan Lebih Banyak Senjata untuk Hentikan Kemajuan Rusia

“Kami telah menyiapkan mantel dengan katun ekstra, seperti mantel militer, dan kemudian beberapa barang untuk menghangatkan badan seperti alat pemanas,” kata Wu Saying, 21 tahun, seorang sukarelawan di Haidong, Selasa (19/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Persediaan makanan juga menjadi perhatian. “Saya tidak punya makanan kemarin, dan hari ini saya makan makanan yang tersisa di rumah,” kata Bao Yinzi, 53 tahun. “Panci sudah terkubur, mangkuk sudah terkubur. Tak ada yang tersisa.”

Gempa juga merusak jalan raya, jaringan listrik dan air, serta fasilitas produksi pertanian, dan memicu  tanah longsor. Pada Rabu (20/12/2023) pihak berwenang mengatakan di Gansu, 113 orang ditemukan tewas, dan 782 orang terluka. 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

sumber : REUTERS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi