Kamis, 02/05/2024 - 12:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

RS Indonesia di Gaza: Dibombardir, Dituding Jadi Markas Hamas, Kini Jadi Markas Tentara Israel

ADVERTISEMENTS

Gaza-8687.jpg” width=”640″/>BANDA ACEH  – Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina kini dikuasi tentara Israel (Israel Defense Force/IDF).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

RS Indonesia kini dijadikan markas IDF.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Fikri Rofiqul Haq, seorang warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi sukarelawan Rumah Sakit Indonesia ungkap kengerian serangan tentara Israel, termasuk menggunakan kendaraan lapis baja tank.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Fikri mengatakan tembakan tank tentara Israel yang terus menerus membuatnya harus memilih mengevakuasi diri agar selamat atau bertahan demi pasien-pasiennya.

ADVERTISEMENTS

Fikri bersama koleganya sesama orang Indonesia, Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zalzabil yang merupakan sukarelawan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) memilih tinggal hingga militer Israel memaksa mereka pergi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kami dievakuasi lewat rute yang digunakan oleh Palang Merah Internasional dengan izin tentara Israel,” katanya dikutip dari Al-Jazeera, Selasa (28/11/2023).

Menurut dia ada tiga gelombang evakuasi yakni pada Senin, Selasa, dan Rabu.

“Dan kami dievakuasi terakhir karena kami memprioritaskan korban terluka yang berada di rumah sakit Indonesia,” ujar Haq.

Haq mengatakan tentara Israel sengaja menghancurkan saru-satunya generator rumah sakit yang bekerja dengan membakarnya.

Mereka juga membunuh 12 orang dengan penembakan sembarangan terhadap lantai pertama, kedua dan ketiga gedung tersebut.

Berita Lainnya:
Pemimpin Parlemen Minta Inggris Tiru Iron Dome Israel

“Sebelum kami dievakuasi, penyerangan semakin buruk, jam demi jam,” ujar Haq, yang kehilangan komunikasi selama beberapa pekan sebelum dievakuasi ke Khan Younis.

“Saya melihat sendiri. Ada tiga tank besar sekitar 50 meter dari gedung Rumah Sakit Indonesia, dan mereka menembaki rumah sakit secara berkala yang menimbulkan kerusakan besar. RS Indonesia sekarang sudah diambil alih sepenuhnya oleh tentara Israel,” tutur Haq.

Tentara Israel memang memberikan waktu sejam bagi staf medis dan pasien di RS Indonesia untuk pergi.

Hal itu membuat mereka dituduh telah membuat salah satu fasilitas medis terbesar di Gaza menjadi reruntuhan, sebelum gencatan senjata empat hari Hamas-Israel dilakukan.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat (24/11/2023) mengatakan, tentara Israel terus melakukan tembakan pada jam-jam terakhir sebelum gencatan senjata.

Akibat tembakan tersebut, satu perempuan tewas dan tiga orang lainnya terluka.

MER-C Akan Kirim Surat ke WHO

Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Sarbini Abdul Murad mengungkapkan, rasa kekesalan dan marah atas tindakan pasukan Israel yang menduduki RS Indonesia di Gaza.

Pasalnya, pasukan Israel sebelumnya menuduh RS Indonesia sebagai sarang Hamas.

Ia menerangkan, pasukan Israel menjadikan RS Indonesia sebagai tameng atau perisai agar Hamas tidak berani menyerang.

Berita Lainnya:
Iran dan Israel di Ambang Saling Mengebom Fasilitas Nuklir

“Kami MER-C mengecam cara-cara kotor itu. Kami sangat marah RS Indonesia dijadikan sebagai perisai,” katanya dalam konferensi pers Rabu malam.

Karena itu, pihaknya bakal segera mengirimkan surat kepada Badan Kesehatan Dunia atau WHO agar bisa mengembalikan fungsi RS dan netral dari peperangan.

Sebelumnya, RS Indonesia harus dikosongkan paksa karena terus menerus diserang Israel.

Seluruh pasien, tenaga kesehatan maupun warga yang berlindung harus dievakuasi menuju utara Gaza.

“Makanya kita minta WHO menginvestigasi, artinya janganlah seperti itu (rumah sakit ini) di posisi netral, tidak boleh diapa-apain,” ungkap Sarbini.

Pihaknya pun mendesak WHO untuk dapat segera mengirim tim independen untuk menyelidiki potensi kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan Israel di berbagai fasilitas kesehatan.

Dituding Jadi Markas Hamas

Israel sebelummya menyebut penyerangan terhadap RS Indonesia di Gaza lantaran dianggap digunakan oleh Hamas sebagai markas mereka melakukan komando dan menyembunyikan senjata.

Selain itu, dikutip dari Times of Israel, juru bicara IDF, Daniel Hagari menuding RS Indonesia menjadi salah satu lokasi dibangunnya terowongan Hamas.

“Hamas secara sistematis membangun Rumah Sakit Indonesia untuk menyamarkan infrastruktur teror bawah tanah mereka,” tuturnya.

Hagari juga menuding Hamas menggunakan area di sekitar RS Indonesia sebagai tempat meluncurkan roket ke Israel.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi