Selasa, 07/05/2024 - 01:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Debu Penimbunan Batu Bara Resahkan Sebagian Warga Waylunik  

ADVERTISEMENTS

 BANDAR LAMPUNG – Debu batu bara stockpile (penimbunan) di Kelurahan Waylunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung berdampak pada kesehatan warga sekitar. Warga beberapa RT di Waylunik merasakan sesak napas dan mata perih saat berada di luar rumah. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Kondisi terparah saat angin kencang musim panas, debu-debu dari penimbunan batu bara mengotori rumah penduduk juga mengakibatkan mata perih dan pedih, sesak napas atau menderita ispa. Penimbunan batu bara tersebut sudah berlangsung lebih dari tujuh bulan, namun belum ada penyelesaian atau solusi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kalau angin kencang apalagi musim panas, terasa sekali debu tersebut di mata dan sesak napas. Debunya beterbangan jadi mau tidak mau terhirup,” kata Adi (54 tahun), warga Waylunik, Panjang, Bandar Lampung, Sabtu (23/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia mengatakan, debu-debu dari tumpukan batu bara di pinggir jalan tersebut selalu mengotori rumah warga setiap hari. Menurut dia, debu batu bara dapat dilihat di lantai-lantai rumah penduduk, tidak saja di luar tapi masuk ke rumah. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Satu Korban Kecelakaan Maut KM 58 Teridentifikasi, Wanita Muda Asal Bogor

Kelurahan Waylunik terdapat lebih dari 2.000 kepala keluarga atau dengan total jumlah penduduk lebih dari 7.000 jiwa. Dalam kelurahan tersebut, ada sedikitnya lima RT yang terdampak dari debu stockpile batu bara tersebut. Perusahaan stockpile batu bara di kawasan tersebut lebih dari satu perusahaan. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Rusdi (48 tahun), warga Waylunik lainnya juga mempertanyakan kepada Pemkot Bandar Lampung yang belum ada tindakan dan sanksi kepada perusahaan stockpile batu bara yang telah menimbulkan dampak negatif pada kesehatan masyarakat sekitar. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dia mengatakan, sekarang ini sudah lima bulan terakhir warga terutama anak-anak menghirup udara kotor di sekitar lingkungan rumahnya. “Kalau usaha stockpile batu bara ini dibiarkan terus, tinggal tunggu dampak parah sama kesehatan warganya nanti,” kata Rusdi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Puncak Arus Balik Pemudik di Bandara Kualanamu Diprediksi Ahad

Lurah Waylunik Dody Martalaga mengatakan, saat perusahaan stockpile batu bara mengajukan izin membuka usaha, terlebih dahulu mendatangi kelurahan, ketua RT, dan juga warga. Setelah sepakat, kata dia, maka berdirilah usaha stockpile batu bara di sekitar permukiman warga.

Baca juga: Alquran Abadikan Tingkah Laku Yahudi yang Bodoh tapi Berlagak Pintar

Mengenai debu batu bara yang sudah tiga bulan dikeluhkan warga, Dody mengatakan sudah berkoordinasi dengan pimpinan perusahaan untuk memperhatikan dampak lingkungan dari usaha mereka. 

Sebagai lurah, dia menegaskan jangan sampai menimbulkan kerugian pada masyarakat akibat debunya. Namun, dia mengatakan tidak bisa melarang apalagi menutup usaha tersebut, namun yang terpenting perusahaan harus memperhatikan lingkungan sekitar sesuai dengan kesepakatan bersama.

Direktur PT Sentral Mitra Energi, William Budiono, selaku perusahaan stockpile batu bara di kawasan Waylunik belum bisa dikonfirmasi terkait dampak debu batu bara terhadap kesehatan warga sekitar. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi