Sabtu, 18/05/2024 - 22:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kemendikbudristek: Kurikulum Merdeka Siap jadi Kurikulum Nasional pada 2024

 JAKARTA — Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo memastikan Kurikulum Merdeka akan diproyeksikan menjadi kurikulum nasional pada 2024. Saat ini, sebanyak 80 persen sekolah di semua jenjang secara sukarela telah menerapkan Kurikulum Merdeka.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Mereka yang masih menggunakan Kurikulum 2013, bisa bertahap berubah menjadi Kurikulum Merdeka,” jata Anindito dalam siaran pers, Jumat (22/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Rencana itu kemudian mendapatkan sambutan positif dari para pemangku kepentingan di sektor pendidikan. Kurikulum Merdeka dinilai telah membawa perubahan dalam kegiatan belajar-mengajar. Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mamboro, Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur, Dominggus, mendukung rencana implementasi Kurikulum Merdeka secara nasional.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Menurut dia, Kurikulum Merdeka telah mendorong perubahan paradigma pembelajaran yang lebih menyenangkan. Kurikulum itu juga dia sebut berpusat pada peserta didik serta dapat disesuaikan dengan karakteristik daerah.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Saya sangat setuju jika Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional sudah sesuai kebutuhan pendidikan di Indonesia saat ini. Kurikulum Merdeka juga tidak membedakan lagi sekolah yang di kota dan di desa, semua satuan pendidikan memiliki hak kemerdekaan dalam mewujudkan visi misi pendidikan Indonesia,” kata Dominggus.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kemendikbudristek Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan Murid 

Dominggus menceritakan, sekolahnya pernah mengalami krisis pembelajaran sebelum menerapkan Kurikulum Merdeka. Penyebabnya adalah proses pembelajaran yang monoton disampaikan para guru, belum adanya platform belajar bagi pendidik sesuai kebutuhan saat ini, serta kondisi sekolah yang berada di wilayah terpencil. Selain itu, pihaknya juga menghadapi kurangnya motivasi para peserta didik dalam mengembangkan diri.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Terjadinya perubahan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat kepada peserta didik dan pengembangan penguatan profil pelajar Pancasila yang sesuai karakteristik sekolah sehingga adanya peningkatan prestasi akademik dan non-akademik,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dalam kesempatan terpisah, Guru SMAN 4 Ternate, Maluku Utara, Santi Evaria, juga menyatakan dukungannya terhadap implementasi Kurikulum Merdeka menjadi kurikulum nasional. Menurut Santi, Kurikulum Merdeka sangat baik untuk menghadapi tantangan pendidikan Indonesia saat ini.

ADVERTISEMENTS

Kurikulum Merdeka adalah jawaban atas perkembangan zaman yang begitu cepat serta perubahan kondisi siswa pasca pandemi Covid-19. Dengan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, para guru bisa lebih mengenali bakat dan minat siswa.

ADVERTISEMENTS

“Saya sebagai guru rasanya lebih fleksibel dan diberikan kebebasan dalam berinovasi dan tidak terkungkung dengan struktur yang dibatasi selama ini. Para guru bisa menggali dan mengeksplorasi kemampuan, minat, serta bakat para siswa,” ucap Santi.

Berita Lainnya:
UKT Mahal, Kuliah Jadi Pendidikan Tersier, dan Kekagetan Jokowi Jebolan S2-S3 yang Rendah

Santi berharap dengan implementasi Kurikulum Merdeka secara nasional dapat semakin mempercepat peningkatan kualitas dan kompetensi guru.

“Serta dampak untuk para siswa dapat menghasilkan generasi yang memang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan memiliki kompetensi, keterampilan spiritual, keterampilan sosial serta pengetahuan yang baik sehingga mereka siap menghadapi tantangan kedepan dan menjadi manusia yang merdeka di atas kakinya sendiri,” ujar Santi.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi