Tak Hafal Bacaan Qunut Sholat Subuh, Bolehkah Menggantinya dengan Doa Lain?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

 JAKARTA— Ada dua mazhab yang diikuti oleh umat Islam Indonesia tentang qunut subuh. Ada yang membaca doa qunut setalah itidal (bangun dari ruku) sebelum sujud pada rakaat kedua. 

ADVERTISEMENTS

Ada pula yang tidak membaca doa qunut. Namun membaca atau tidak qunut subuh tidak akan memengaruhi terhadap sah tidaknya sholat subuh dalam pandangan dan argumentasi mazhab masing-masing. Tentang qunut subuh, ada bacaan yang umum dibaca yaitu: 

ADVERTISEMENTS

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ  الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Latin: 

“Allahummahdini fi man hadait, wa afini fi man afait, wa tawallani fi man tawallait, wa barikli fi ma a thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha alaik, wa innahu la yazillu man walait, wa la ya izzu man adait, tabarakta rabbana wa ta alait, fa lakal hamdu a la ma qadhait, wa astaghfiruka wa ‘atubu ilaik, wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummiyi wa ala alihi wa shahbihi wa sallam” 

ADVERTISEMENTS

Artinya:

ADVERTISEMENTS

“Ya Allah, kumpulkanlah aku bersama dengan orang-orang yang menerima petunjuk-Mu, selamatkan diriku ke dalam kelompok orang yang Kau lindungi dari bala dunia dan akhirat, sertakan aku bersama mereka yang Kau pelihara dari dosa, turunkan berkah-Mu untukku dalam semua anugerah-Mu, jauhkan diriku dari dampak buruk yang Kau gariskan. Karena sungguh Engkau yang memutuskan, bukan menerima putusan. Sungguh tiada hina orang yang Engkau bimbing, dan tiada mulia orang yang Kau musuhi. Wahai Tuhan kami, Engkaulah Mahasuci dan Mahatinggi. Segala puji bagi-Mu atas segala putusan-Mu. Aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu”.

Lalu bagaimana jika ingin membaca doa qunut subuh namun tidak hafal doa di atas? Bolehkah menggantinya dengan doa lainnya? 

ADVERTISEMENTS

Syeikh Zainudin al-Malibari dalam kitab Fath al-Mu’in dijelaskan diperbolehkan membaca doa lain atau ayat yang diniatkan sebagai doa qunut. Misalnya dengan membaca: 

ADVERTISEMENTS

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil-aakhirati hasanah wa qina ‘adzaabannaar” 

Artinya:  

 “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka” (QS Al-Baqarah: 201). 

Mengenai anjuran membaca qunut subuh sejatinya para ulama berbeda pendapat. Beberapa ulama ada yang menganjurkan seperti pada Mazhab Syafi’i dan Maliki. Sedangkan Hanbali dan Hanafi tidak menganjurkan.  

Dalam pandangan Mazhab Syafii,  hukum qunut subuh adalah sunnah ab’ad dimana jika tidak melaksanakannya dianjutkan menggantinya dengan sujid sahwi. 

Dengan penjelasan di atas maka tidak risau jika ingin membaca doa qunut subub namun tidak hafal doa qunut yang cukup panjang. Anda cukup membaca ayat atau doa lain yang lebih pendek dan diniatkan sebagai doa qunut subuh. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version