Minggu, 16/06/2024 - 09:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Misteri Bayangan ‘Hantu’ di Cincin Saturnus: NASA Prediksi Muncul Lebih Banyak

Planet Saturnus. Fenomena misterius yang dikenal sebagai jari-jari di cincin Saturnus kembali muncul, mengejutkan para ilmuwan di NASA.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

WASHINGTON — Fenomena misterius yang dikenal sebagai “jari-jari” di cincin Saturnus kembali muncul, mengejutkan para ilmuwan di NASA. Fenomena ini telah membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Penemuan pertama jari-jari ini terjadi pada 1981 oleh pesawat ruang angkasa Voyager 2 milik NASA. Sejak itu, teleskop seperti Cassini dan Hubble juga telah merekam penampakan ini beberapa kali. Peristiwa terbaru terjadi pada Oktober, ketika Hubble melihat bayangan gelap mengelilingi cincin planet itu.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Menurut NASA, jari-jari Saturnus ini memiliki penampilan yang mirip dengan “hantu” dan berputar mengikuti cincin Saturnus saat mengorbit. Meskipun relatif kecil dibandingkan dengan cincin Saturna, jari-jari ini memiliki potensi untuk tumbuh lebih panjang dari keseluruhan planet Bumi.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda
Berita Lainnya:
J-Hope BTS Terima Penghargaan di Angkatan Darat

Para ilmuwan menduga bahwa fenomena ini terkait dengan interaksi antara medan magnet Saturnus dengan angin matahari yang terpapar. Teori menyebutkan bahwa angin matahari yang menyentuh medan magnet Saturnus dengan kecepatan jutaan mil per jam dapat menciptakan kondisi yang memicu pembentukan jari-jari ini.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

“Teori utama adalah bahwa jari-jari tersebut terkait dengan medan magnet Saturnus yang kuat, dengan semacam interaksi matahari dengan medan magnet yang menghasilkan jari-jari tersebut,” kata ilmuwan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, Amy Simon, dilansir Business Insider, Jumat (29/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Meskipun para ilmuwan memiliki beberapa hipotesis, termasuk efek elektrostatis pada material di cincin Saturnus yang menciptakan bayangan gelap. Meskipun begitu, para ilmuwan masih perlu mengamati dan menganalisis lebih banyak jari-jari untuk memahami fenomena ini sepenuhnya. NASA memperkirakan akan ada lebih banyak jari-jari yang muncul dalam waktu dekat.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Grup K-Pop 2NE1 Rayakan 15 Tahun Debut, Rilis Foto Kebersamaan Member

NASA memprediksi bahwa dengan mendekati ekuinoks musim gugur Saturnus, aktivitas jari-jari ini akan mencapai puncaknya, sehingga membuka peluang untuk pemahaman yang lebih baik tentang misteri di balik cincin Saturnus. Belahan utara Saturnus diperkirakan akan mencapai ekuinoks musim gugur pada 6 Mei 2025.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Para peneliti berharap bahwa dengan datangnya musim gugur ini, di mana angin matahari lebih kuat dan aktivitas jari-jari lebih intens, maa misteri di balik jari-jari Saturnus akhirnya terpecahkan setelah beberapa dekade misteri ini membingungkan komunitas ilmiah.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا الكهف [8] Listen
And indeed, We will make that which is upon it [into] a barren ground. Al-Kahf ( The Cave ) [8] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi