Kamis, 02/05/2024 - 08:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

BKSAP Dorong Tindakan Konkret pada Myanmar

ADVERTISEMENTS

Anak-anak etnis Rohingya duduk di sekitar api unggun di kamp mereka dekat pantai di Pidie, provinsi Aceh, Indonesia, Jumat, 15 Desember 2023. Sejak November, lebih dari 1.500 pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Bangladesh dengan perahu telah mendarat di provinsi Aceh di utara Indonesia, tiga perempatnya adalah perempuan dan anak-anak. Dengan banyaknya warga Rohingya yang mencoba menyeberang dalam beberapa minggu terakhir, tidak ada yang tahu berapa banyak perahu yang tidak berhasil menyeberang, dan berapa banyak orang yang meninggal.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Thohir mengatakan bahwa dunia, terutama negara kawasan ASEAN, harus mengambil tindakan konkret atas masalah Myanmar, terkait dengan etnis Rohingya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Tak cukup sekadar mengutuk, tetapi dunia dan ASEAN harus membuat langkah konkret. Bisa saja Myanmar diisolasi dari berbagai forum dunia, embargo senjata, ekonomi, dan membekukan paspor dan visa mereka, serta menyeret pelaku genosida di sana ke Mahkamah Internasional untuk diadili,” kata Hafisz dalam keterangan resminya di Jakarta, Ahad (31/12/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
ASEAN Desak Penghentian Kekerasan Terkait Konflik di Myanmar  
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Melalui keterangan yang diunggah melalui situs resmi DPR RI pada hari Sabtu (30/12/2023), Hafisz mengatakan bahwa era kejayaan etnis Rohingya telah berakhir. Hal tersebut dapat dilihat dari rezim Myanmar yang saat ini berkuasa tak lagi mengurus mereka, bahkan tak segan melakukan pembantaian.

ADVERTISEMENTS

Penelantaran ini, kata dia, membuat nasib muslim Rohingya makin tidak jelas karena tak adanya rasa tanggung jawab dari penguasa di sana dan hak dasar manusia yang tak lagi diperoleh. “Rezim merasa tak ada kewajiban, bahkan bertindak semena-mena, represif, melakukan pembunuhan, dibantai, dan diusir,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Iran Sita Kapal Kontainer Milik Pengusaha Israel di Selat Hormuz, Ini Respons IDF

 

Dengan situasi seperti itu, menurut dia, seluruh warga ASEAN harus bertindak lebih jauh untuk menghentikan rezim Myanmar melakukan kekerasan dan genosida terhadap etnis Rohingnya. Ia menyatakan keprihatinannya akan nasib etnis Rohingya di Myanmar.

Oleh sebab itu, dia mengajak negara-negara ASEAN mengambil tindakan nyata terhadap Myanmar agar kekerasan kepada etnis Rohingnya bisa dihentikan. “Kita menyaksikan penderitaan dan kekerasan yang dilakukan Junta terhadap etnis Rohingya, padahal suku Rohingya sudah ada di Rakhine sejak 1055 dan sempat jaya di Myanmar,” ujar pria yang juga menjabat sebagai anggota Komisi XI DPR RI tersebut.

 

sumber : antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi