Kamis, 16/05/2024 - 08:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Serangan Israel Paling Mematikan dalam Sejarah Modern

GAZA — Pakar mengatakan operasi militer Israel ke Gaza merupakan salah satu serangan paling mematikan dalam sejarah modern. Sejauh ini serangan Israel sudah menewaskan sekitar 21.500 orang dan melukai 55 ribu lainnya. Serangan yang digelar sejak 7 Oktober itu juga mengakibatkan lebih dari 1.000 anak diamputasi.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Militer Israel mengklaim mereka hanya mengincar pejuang Hamas yang menggelar serangan mendadak 7 Oktober lalu. Israel mengklaim Hamas membunuh 1.200 orang dan menculik sekitar 240 orang lainnya dalam serangan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Hamas mengatakan, serangan mendadak mereka merupakan respon blokade ke Gaza dan perluasan pemukiman warga Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Barat yang dianggap ilegal oleh hukum internasional. Dua langkah Israel yang menghambat pendirian negara Palestina di masa depan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Tingkat kehancuran sangat tinggi karena Hamas sangat mengakar dengan populasi sipil,” kata kepala think tank Israel, Jerusalem Institute for Strategy and Security, Efraim Inbar pada kantor berita Associated Press, seperti dikutip Aljazirah, Senin (1/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ribuan Buruh Jabar Bakal Demo di Jakarta Saat May Day

Namun pakar mengkritik pengeboman yang dilakukan Israel ke 2,3 juta penduduk yang tinggal di pemukiman seluas 365 kilometer persegi. Sebelum dibombardir Gaza salah satu pemukiman terpadat di dunia.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Media dan kelompok hak asasi manusia melaporkan sebagian besar korban jiwa merupakan warga sipil, 70 persennya merupakan anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia. Kini 90 persen populasi Gaza terpaksa mengungsi, kelompok kemanusiaan memperingatkan ancaman kelaparan dan wabah penyakit. Langkah Israel membatasi bantuan masuk memperburuk krisis.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sementara itu, militer Israel tidak banyak mengungkapkan jenis bom dan artileri yang mereka gunakan di Gaza. Berdasarkan pecahan ledakan dan analisa dari rekaman video para pakar yakin sebagian besar bom yang dijatuhkan ke Gaza merupakan produksi Amerika Serikat (AS).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Mereka mengatakan termasuk bom “penghancur bunker” seberat 900 kilogram yang menewaskan ratusan orang di pemukiman padat penduduk. Pada 14 Desember lalu jaringan berita AS, CNN melaporkan setengah dari seluruh amunisi Israel yang dijatuhkan di Gaza merupakan bom “bodoh” tak presisi yang menimbulkan ancaman lebih besar ke warga sipil.

ADVERTISEMENTS

Pada awal pekan ini perwira militer Israel mengakui tinggi korban jiwa pada serangan ke kamp pengungsi di Gaza Tengah di Malam Natal merupakan penggunaan amunisi tidak tepat. Hal ini menunjukkan taktik militer mengakibatkan tinggi korban jiwa sipil.

ADVERTISEMENTS

Media Israel +972 juga melaporkan militer Israel melonggarkan standar mengenai warga sipil yang dapat dilukai dalam serangan. Sehingga jumlah warga sipil yang tewas lebih tinggi dibandingkan operasi militer putaran sebelumnya.

Berita Lainnya:
Pj Gubernur Harap Masyarakat Aceh di Sumut Ikut Dukung Pelaksanaan PON

Kelompok hak asasi manusia Human Rights Watch mengatakan Israel menggunakan bom fosfor yang dilarang internasional. Israel membantah tuduhan tersebut. Militer Israel menegaskan setiap serangan disetujui penasihat hukum mereka agar mematuhi hukum internasional.

“Kami memilih amunisi yang tepat untuk setiap target  sehingga tidak menyebabkan kerusakan yang tidak perlu,” kata kepala juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi