Kamis, 02/05/2024 - 22:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Petani Keluhkan harga Pupuk Tinggi? ini Kata Presiden Jokowi

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan kepada para petani mengenai kondisi harga pupuk yang masih tinggi saat ini. Di acara pembinaan petani seprovinsi Jawa Tengah, Kabupaten Banyumas, pada Selasa (2/1/2024), Jokowi mengatakan bahwa tingginya harga pupuk ini menjadi keluhan para petani sejak 2020.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Jokowi pun menyampaikan, kondisi ekonomi di dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian, sehingga terjadi krisis keuangan dunia, krisis pangan, hingga krisis energi. Kondisi ini bahkan menyebabkan 96 negara menjadi pasien IMF.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Artinya negara itu sakit. Supaya kita semuanya tahu karena Covid menyebabkan banyak menyebabkan negara jatuh tergelimpang karena ekonominya menjadi lemah, keuangannya menjadi tidak baik. 96 negara bayangkan, hampir separuh negara di dunia kondisi seperti itu,” kata Jokowi, dikutip pada Rabu (3/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Selain karena Covid-19, kondisi dunia juga terdampak perang antara Ukraina dan Rusia. Jokowi pun menceritakan saat kunjungannya ke Ukraina pada Juni 2020 silam untuk membantu menyelesaikan krisis saat itu.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Nikmati Pagi di Mataram, Jokowi Gowes Sepeda Bambu

Perang yang terjadi saat itu menyebabkan tingginya harga gandum di seluruh dunia. Sebab 77 juta ton gandum di Ukraina saat itu tidak bisa diekspor ke berbagai negara. Sedangkan di Rusia, saat itu ada sekitar 130 juta ton gandum yang juga tidak bisa diekspor.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Artinya orang-orang di negara manapun yang makan gandum kehilangan makanan pokok. Berarti 207 juta ton berhenti di Rusia dan Ukraina,” kata Jokowi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Selain gandum, perang Ukraina dan Rusia ternyata juga berdampak pada pupuk di Indonesia. Sebab, bahan baku pupuk berasal dari kedua negara tersebut.

“Saya berpikir waktu itu alhamdullilah Indonesia makannya beras, makanan pokok beras, tetapi ternyata yang namanya pupuk, itu bahan bakunya berasal dari Rusia dan Ukraina. Jangan di wooo, ini fakta. Sehingga barang ini juga sulit keluar dari Ukraina dan dari Rusia,” jelas dia.

Berita Lainnya:
Ahli Ganjar Mahfud Soroti Perubahan Perilaku Prabowo Usai Dekat Jokowi: Seperti Dijinakkan

Kondisi itupun menyebabkan harga pupuk di Indonesia dan juga dunia mengalami kenaikan.

“Bahan baku tidak ada berarti harganya itulah problemnya bapak ibu bapak ibu sekalian. Ngoten lho (gitu lho),” lanjut Jokowi.

Karena itu, Jokowi meminta agar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) memberikan pendampingan kepada para petani mengenai cara pemupukan yang efektif. Penggunaan pupuk saat ini harus benar-benar dilakukan secara cermat karena harga pupuk yang tak murah.

“Semuanya harus penggunaanya harus betul dihitung karena pupuk carinya gak gampang di dunia. Jadi penggunaannya harus cermat. Di negara maju pemupukan paket tetes airnya tetes pupuk di tetes saking mereka menghemat dan menghemat pupuk bukan di (sebar) wah mocar macir kemana-mana kalau seperti itu,” jelas Jokowi.

“Betul-betul dihitung pupuk itu harganya tidak murah, kalau murah mengecer-ecer bisa, sekarang itu pupuk itu mahal harga di dunia sudah mahal,” lanjutnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi