Senin, 06/05/2024 - 15:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Jepang Punya Sistem Canggih Peringatan Dini Gempa, Bagaimana Kerjanya?

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Wilayah barat Jepang baru saja diterpa oleh gempa berkekuatan 7,5 magnitudo pada Senin (1/1/2024). Tak lama setelah bencana alam ini terjadi, sistem peringatan dini gempa yang dimiliki oleh Jepang menjadi sorotan di media sosial.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Sistem peringatan dini gempa milik Jepang membuat banyak warganet merasa takjub. Alasannya, peringatan dini tersebut dikirimkan ke semua ponsel warga Jepang dan warga negara asing yang sedang berada di negara tersebut sebelum gempa terjadi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Notifikasi peringatan ini bertujuan untuk memitigasi kerusakan terkait gempa bumi dengan cara memberikan waktu bagi banyak pihak untuk melakukan tindak penanggulangan. Sebagai contoh, memperlambat laju kereta hingga mengontrol operasional lift di dalam gedung.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Dan memungkinkan orang-orang untuk melindungi diri mereka secara cepat saat berada di berbagai lingkungan, seperti pabrik, kantor, rumah, atau di dekat tebing,” ungkap Badan Meteorologi Jepang atau Japan Meteorological Agency (JMA) dalam laman resminya, seperti dikutip pada Kamis (4/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Sistem peringatan dini bernama Earthquake Early Warnings (WWE) ini dikelola langsung oleh Badan Meteorologi Jepang. Sistem ini akan secara otomatis memberikan notifikasi peringatan gempa kepada semua orang di Jepang ketika gelombang P terdeteksi oleh dua seismometer atau lebih.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Apa Itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Gelombang P dikenal pula sebagai gelombang seismik dalam seismologi. Sedangkan seismometer adalah sebuah instrumen yang dapat mendeteksi dan merekam gelombang seismik. Melalui laman resminya, JMA mengungkapkan bahwa jaringan pemantau gempa mereka terdiri dari 200 buah seismograf dan 600 alat pengukur intensitas gempa.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

JMA juga memeroleh data dari sekitar 3.600 alat pengukur intensitas gempa yang dikelola oleh pemerintah daerah serta National Research Institute for Earth Science and Disaster Prevention (NIED). “Data-data yang terhimpun dimasukkan ke dalam Earthquake Phenomena Observation System (EPOS)di kantor pusat yang berada di Tokyo dan Osaka District Meteorological Observatory secara real time,” ujar JMA.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ketika gempa terjadi, JMA akan segera mengeluarkan informasi mengenai hypocenter atau pusat titik gempa, magnitudo, hingga intensitas seismik yang terjadi. Bila intensitas seismik berada di angka 3 atau lebih, JMA akan mengeluarkan laporan Seismic Intensity Information dalam waktu 1,5 menit.

Informasi tersebut diberikan kepada otoritas-otoritas pencegahan bencana melalui jalur khusus dan kemudian menjangkau publik lewat berbagai kanal. Sebagian di antaranya adalah melalui notifikasi di ponsel, siaran radio, hingga peringatan di televisi.

“Sistem ini mengeluarkan peringatan sesaat setelah gempa dimulai, sehingga dapat memberikan detik-detik yang berharga bagi orang-orang untuk melindungi diri sebelum guncangan gempa yang besar tiba,” ujar JMA.

Berita Lainnya:
Satelit Relai Queqiao-2 China Siap Mendukung Misi Sampel Sisi Jauh Bulan

Sesaat setelah notifikasi peringatan dini gempa muncul, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh warga lokal dan warga negara asing di Jepang. Hal yang paling utama adalah tidak panik dan tetap tenang, lalu mempersiapkan diri untuk datangnya getaran gempa yang kuat.

“Lindungi kepala Anda, hati-hati terhadap objek yang jatuh dari atas, jauhkan diri dari area yang berbahaya,” ungkap NTT Docomo melalui laman resmi mereka.

Saat di rumah

Orang-orang yang berada di rumah saat gempa terjadi disarankan untuk melindungi kepala mereka dan berlindung di bawah meja. Mereka juga dianjurkan untuk menjauhkan diri dari lemari, kabinet, rak, atau objek berat lain.

Mereka juga tidak dianjurkan untuk tergesa-gesa ke luar rumah. Selain itu, mereka pun diminta tidak membuang waktu untuk mematikan kompor yang sedang menyala. Bila sedang berada di dekat pintu, orang-orang disarankan membuka pintu untuk menciptakan jalur keluar nantinya.

Saat menyetir

Bila sedang menyetir, orang-orang dianjurkan untuk tidak tiba-tiba memperlambat laju kendaraan. Untuk menekan risiko kecelakaan, hindari pula tindakan mengerem mendadak atau belok mendadak. Selain itu, orang-orang dianjurkan untuk menyalakan lampu hazard dan menurunkan kecepatan kendaraan secara perlahan.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi