Kamis, 16/05/2024 - 03:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Studi Ungkap Alasan Planet Neptunus dan Uranus Memiliki Warna Biru yang Berbeda

JAKARTA — Pada musim panas tahun 1989, pesawat ruang angkasa Voyager 2 milik NASA mengirimkan gambar pertama planet Neptunus yang diambil manusia melalui radio ke Bumi. Gambar-gambar tersebut mengungkapkan bahwa planet terluar matahari adalah sebuah planet berwarna biru tua yang menakjubkan. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Sebaliknya, Uranus, planet tetangga Neptunus dan planet pertama yang ditemukan dengan teleskop, tampak lebih pucat. Dilansir Space, Jumat (5/1/2024), kedua planet yang tampaknya kembar ini memiliki banyak kesamaan. Ukurannya kira-kira sama, hampir sama besarnya, dan keduanya diselimuti atmosfer dalam yang terbuat dari bahan serupa. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Jadi mengapa kedua planet itu memiliki warna biru yang berbeda? Ini adalah pertanyaan yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Namun kini, analisis terbaru terhadap gambar Voyager 2 menunjukkan kedua raksasa es tersebut sebenarnya memiliki warna biru kehijauan yang serupa, yang merupakan “representasi paling akurat” dari warna planet-planet tersebut, demikian temuan studi baru tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Pada akhir tahun 1900-an, gambaran Uranus dan Neptunus yang direkam Voyager 2 digabungkan dalam satu warna untuk menghasilkan gambar komposit yang menunjukkan bahwa planet-planet tersebut masing-masing berwarna biru kehijauan (cyan) dan biru langit (azure). Meskipun gambar-gambar Uranus yang dipublikasikan diproses mendekati warna aslinya, gambar-gambar awal Neptunus telah “dibentangkan dan ditingkatkan” untuk menampilkan awan, area memanjang, dan anginnya, “dan karena itu dibuat terlalu biru secara artifisial,” penulis utama studi Patrick Irwin, seorang fisikawan planet di Oxford University di Inggris Raya (UK), mengatakan dalam sebuah pernyataan. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Delapan Warga Tertimbun Longsor Dijalan Poros Penghubung Toraja Utara

“Meskipun warna jenuh buatan telah diketahui pada saat itu di kalangan ilmuwan planet, dan gambar-gambar tersebut dirilis dengan keterangan yang menjelaskannya, perbedaan tersebut telah hilang seiring berjalannya waktu,” ujar Irwin. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Untuk mengatasi kesalahpahaman ini, Irwin dan rekannya menggunakannya gambar baru dari Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA dan Very Large Telescope milik Badan Antariksa Eropa (ESA), yang instrumennya menangkap spektrum warna yang kaya di setiap piksel, sehingga memprosesnya menentukan “warna nyata yang sebenarnya” dari Uranus dan Neptunus. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Kemudian, tim meninjau kembali gambar Voyager 2 dan menyeimbangkannya kembali sesuai dengan data baru, yang menunjukkan bahwa kedua planet sebenarnya memiliki warna biru yang serupa. Warna tersebut berasal dari lapisan metana di atmosfer planet yang menyerap warna merah dari cahaya matahari. 

ADVERTISEMENTS

Uranus sedikit lebih putih, menurut studi baru ini, mungkin karena atmosfernya yang agak “stagnan dan lamban” memungkinkan kabut metana terakumulasi, yang memantulkan bagian merah sinar matahari lebih banyak dibandingkan Neptunus. 

ADVERTISEMENTS

Kehadiran partikel es metana yang terkumpulkan juga dapat menjelaskan mengapa Uranus sedikit berubah warna selama 84 tahun orbitnya mengelilingi matahari. Gambar yang direkam antara tahun 1950 dan 2016 oleh Observatorium Lowell di Arizona menunjukkan planet ini tampak lebih hijau selama titik balik matahari, ketika salah satu kutubnya mengarah ke matahari, dan lebih biru selama ekuinoks, ketika matahari bersinar tepat di atas ekuatornya. 

Berita Lainnya:
Gunung Merapi Muntahkan 15 Kali Guguran Lava Sejauh 1,8 Kilometer

Dengan membandingkan kecerahan kutub Uranus dengan wilayah khatulistiwa dalam gambar-gambar ini, Irwin dan timnya menyimpulkan jumlah metana di dekat kutub kemungkinan hanya setengahnya dibandingkan di khatulistiwa, sehingga menyebabkan perubahan warna-warna. 

Heidi Hammel dari Asosiasi Universitas untuk Penelitian Astronomi, yang tidak berafiliasi dengan studi baru ini, mengatakan kesalahpahaman tentang warna Neptunus, serta perubahan Uranus yang tidak biasa, telah membingungkan kita selama beberapa dekade. 

“Studi komprehensif ini pada akhirnya akan menyelesaikan kedua masalah tersebut,” ujar Hammel. 

Penelitian ini dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan Kamis (4/1/2024) di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi