Jumat, 03/05/2024 - 00:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Sulteng Siapkan 10 Ribu Bibit Cabai Gencarkan Gerakan Tanam Cabai

ADVERTISEMENTS

PALU — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan 10 ribu lebih bibit cabai rawit untuk didistribusikan ke Kota Palu sebagai upaya menggencarkan gerakan tanam dan panen cepat cabai guna mengendalikan inflasi daerah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Tahap awal kami distribusikan untuk Kota Palu, selanjutnya menyusul kabupaten lain, bantuan ini disalurkan secara bertahap untuk menyasar 13 kabupaten/kota di provinsi ini,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson Metubun di Palu, Jumat (5/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Ia menjelaskan, pemberian bibit cabai ke kabupaten/kota menindaklanjuti arahan pemerintah pusat menggencarkan gerakan tanam dan panen cabai di daerah dengan melibatkan kelompok wanita tani, Dasawisma maupun Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan program tersebut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Puncak Arus Balik, Okupansi Kereta Cepat Menuju Halim Capai 89 Persen

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Gerakan ini, tidak harus menggunakan lahan luas, cukup memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam.

 

“Saat kami melakukan pertemuan dengan Pemerintah Pusat, Sulteng salah satu daerah mengalami kenaikan harga komoditas cabai sangat signifikan berada di kisaran Rp140 ribu hingga Rp150 ribu per kilogram, sehingga pemerintah menginstruksikan menggencarkan gerakan tanam cabai sebagai upaya pengendalian,” ujarnya.

 

Oleh sebab itu, pihaknya saat ini sedang melakukan langkah-langkah konkret guna menyiapkan benih untuk masyarakat, baik benih dalam kemasan maupun yang telah disemai.

 

Ia memaparkan, lonjakan harga komoditas cabai di pasar dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya dampak El Nino yang mana tanaman cabai sangat peka terhadap terik matahari di luar batas normal mengakibatkan tanaman kesulitan mengeluarkan bunga dan buah.

 

Berita Lainnya:
Dukung Pariwisata, Garuda Indonesia Buka Penerbangan Manado-Denpasar

“Kenaikan harga cabai tentu berpengaruh terhadap inflasi daerah, dengan intervensi ini diharapkan mampu mengatasi lonjakan harga cabai,” ucap Nelson.

 

Menurut data statistik, Sulteng memiliki produksi cabai rawit mencapai 20.450 ton tahun 2023 atau mengalami peningkatan di bandingkan 2022 dengan jumlah produksi 19.383 ton atau selisih kenaikan sekitar 1.067 ton.

 

Meski mengalami peningkatan produksi, Sulteng juga membantu daerah sekitar dalam pemenuhan produksi cabai karena mengalami defisit, diantaranya Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Selatan akibat dampak El Nino.

 

“Paling tidak melalui gerakan tanam cabai ini, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan bahan pokok keluarga secara mandiri, gerakan ini terus dimasifkan ke daerah-daerah di Sulteng dengan membangun kerja sama instansi teknis terkait,” ucap Nelson.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi