Selasa, 30/04/2024 - 22:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sekjen PDIP Desak Prabowo Subianto Ralat Ucapan Soal Alutsista Bekas Era Bung Karno

ADVERTISEMENTS

Prabowo-subianto-di-Debat-ketiga-calon-presiden-2024_20240107_212316.jpg” width=”640″/>BANDA ACEH  – Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mendesak capres nomor urut dua Prabowo Subianto, meralat pernyataannya mengenai alat utama sistem senjata (alutsista) era Presiden Pertama Soekarno banyak yang bekas.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menurut Hasto, alutsista era Bung Karno menggunakan yang baru dan penggunaannya banyak memberikan membantu negara lain merdeka atau melawan penjajahan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Jadi, tidak ada yang bekas sehingga kami harapkan Pak Prabowo melakukan koreksi atas pernyataannya tadi malam,” kata Hasto, pada konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (8/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) RI ini menyampaikan pada masa Bung Karno, Indonesia memiliki alutsista yang luar biasa, serta mampu menjalankan misi-misi pembangunan.

ADVERTISEMENTS

“Apa yang disampaikan Pak Prabowo bahwa peralatan-peralatan, alat-alat kita itu adalah bekas, itu tidak benar. Kita tahu bahwa saat itu kita belum lama merdeka. Lalu pada 1955, kita sudah mengadakan Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok,” ujar politikus asal Yogyakarta itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Ketua MK Suhartoyo yang Menolak Gugatan 01 dan 03, Ternyata Sempat Terseret Kasus BLBI

Hasto menjelaskan, pada masa Bung Karno, membangun kekuatan pertahanan berdasarkan kesadaran geopolitik, atas cara pandang geopolitik, dan melihat kondisi geografis nasional.

Dan memperjuangkan perjuangan kepentingan nasional yang saat itu diwarnai dengan integrasi Irian Barat dan Papua, sebagai wilayah pertiwi.

Selain itu, Hasto menambahkan Indonesia bahkan mengirimkan kapal selam kelas Whiskey yang membantu Pakistan berhadapan dengan kolonialisme Inggris.

“Kita kirim kapal selam kelas Whiskey mengapa? Karena Bapak Bangsa Pakistan Muhammad Ali Jinnah itu membantu Indonesia dengan resolusi jihad pada 10 november 1945, begitu banyak pasukan-pasukan dari Gurgha yang kemudian mendukung Indonesia lewat seruan Bapak Bangsa Pakistan tersebut sehingga kita memberikan sumbangsih, maka Bung Karno mendapat gelar pendekar dan pembebas bangsa Islam,” kata Hasto.

Hasto juga menjelaskan alutsista baru yang digunakan Bung Karno, misalnya seperti dari Yugoslavia. 

Alutsista tersebut bahkan dikirimkan Bung Karno untuk membantu Aljazair mendapatkan kemerdekaannya sebagai negara.

Berita Lainnya:
Open House Sempat Ricuh Akibat Antrean Warga, Istana Minta Maaf

“Karena itu, pernyataan Prabowo tentang sistem persenjataan Bung Karno tidak pas dan kami luruskan. Karena inilah termasuk kita mendapatkan pesawat C-130 Hercules karena kedekatan Bung Karno dengan (Presiden AS) John Kennedy dari AS. Maka kita mendapatkan reaktor nuklir itu juga didirikan kerja sama dengan pemerintahan AS pada masa Presiden Keneddy,” ucap Hasto.

Sebelumnya, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto Presiden Pertama RI, Soekarno, menggunakan peralatan bekas saat pembebasan Irian Barat.

Hal itu disampaikannya dalam Debat Ketiga Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024) malam. 

Prabowo bicara soal alutsista bekas, yang kerap disinggung capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat. Prabowo mengatakan Soekarno menggunakan pesawat hingga kapal bekas saat pembebasan Irian Barat.

“Saya ingatkan, Bung Karno waktu menghadapi Irian Barat, seluruh alatnya bekas. Pak Ganjar, Bung Karno, seluruh pesawat terbang, kapal selam, cruiser, destroyer, semuanya bekas. Jadi, kita juga masih pakai banyak, sampai sekarang, pesawat bekas,” katanya

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi